Tampung Keluhan Mahasiswa Melalui Aspirasi Terbuka

 

Agenda penyampaian keluh kesah Mahasiswa FDIK. (Foto: Muhammad Nofal/LPM Sukma)

Segelintir mahasiswa hadir untuk menyampaikan aspirasinya kepada Senat Mahasiswa (SEMA) Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK) pada agenda aspirasi terbuka di Apung FDIK, Selasa (06/02) pagi.

Agenda ini dihelat untuk menampung aspirasi mahasiswa FDIK yang memiliki keresahan terhadap fakultas, baik dari segi pelayanan maupun fasilitas. Selain itu, juga sebagai evaluasi kinerja SEMA FDIK itu sendiri.

"Agenda yang kami adakan adalah bentuk evaluasi kinerja," ujar Ketua Umum SEMA FDIK, Muhammad Hamidan.

Kendati demikian, agenda tersebut dihadiri oleh beberapa mahasiswa saja. Hamidan mengaku telah berupaya mengundang mahasiswa dan pihak terkait untuk turut andil dalam agenda.

"Kami sudah berupaya mengundang dari pihak manapun, baik itu Ketua Umum Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) FDIK, pihak advokasi kajian strategis. Bahkan kami sudah mengundang melalui surat resmi di grub khusus pimpinan masing-masing organisasi kemahasiswaan (ormawa), ataupun grub Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) FDIK. Juga mensosialisasikan melalui pamflet dan ajakan secara individu," jelasnya.

Kemudian, ia juga menjelaskan bahwa penampungan aspirasi itu sudah berjalan sejak bulan November 2023 melalui Link Muara Aspirasi. Rangkuman dari aspirasi tersebut lalu dibawa dalam audiensi bersama dengan para pimpinan fakultas.

Tetapi, mahasiswa jurusan Manajemen Dakwah (MD) itu tak menampik bahwa kelanjutan dari hasil audiensi tersebut masih dipertanyakan.

"Namun saat audiensi tidak ada kelanjutan tersendiri sehingga membuat bingung khalayak umum," ungkap Hamidan.

Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI), Samsul mengutarakan keluh kesahnya terhadap fasilitas yang ada di fakultas.

"Kipas angin di dalam lokal masih kurang atau bisa diperbaiki, perlu ditambahkan lagi supaya mahasiswa merasa nyaman dalam belajar. Proyektor di fakultas ada beberapa yang kekurangan," keluhnya.

Ia menyayangkan tumpukan sampah yang terdapat di dalam lokal. Menurut Samsul, hal tersebut terjadi lantaran tempat sampah yang masih kurang di setiap lokalnya.

"Sampah yang kurang di setiap lokal ataupun depan lokal, sehingga menumpuknya sampah di dalam kelas terutama bagian belakang," lanjutnya.

Reporter: Selvia & Muhammad Nofal

Editor: Muhammad Samman