Yahya Mof: Seminar Proposal Syarat Wajib KKN DR

Berdasarkan surat Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) Nomor B-713/D3.I/DT.I.III/TL.00/04/2020 poin B.1.B tentang Kuliah Kerja Nyata (KKN) dimasa pandemi covid19 dilakukan dengan dua pola, yaitu KKN Dari Rumah (KKN DR) dan KKN Kerja Sosial (Read. Jurusan Sains dan Kesehatan). UIN Antasari Banjarmasin sendiri memilih KKN DR. 

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UIN Antasari Banjarmasin, Yahya mof mengatakan KKN DR ini boleh diikuti oleh angkatan 2017 ataupun 2016 yang terpenting sudah melaksanakan seminar proposal (sempro). 

"Iya sempro syarat wajib KKN DR. Kami dan rektor punya harapan agar mahasiswa kita lebih cepat selesai, karena masih banyak mahasiswa setelah KKN sibuk dengan kegiatan sendiri tanpa mempercepat proses penyelesaian kesarjanaan nya." Ungkapnya lewat telpon whatsapp, Kamis (09/07) sore. 

Yahya juga mengatakan meskipun belum melakukan Program Pengalaman Lapangan (PPL) ataupun magang tetapi sudah sempro bisa saja mengikuti KKN DR.

“Asalkan memenuhi syarat seperti lulus TKK (Tes Keterampilan Keagamaan).” Pungkasnya.

Perasaan keberatan akan syarat wajib KKN DR pun diungkapkan oleh salah satu mahasiswa Jurusan Perbankan Syariah angkatan 2017, berinisial ‘L’.

“Karena mata kuliah Metodologi Penelitian (Metpen) yang baru didapatkan pada semester 6 sehingga kami harus mengejar ketertinggalan tersebut, belum lagi pandemi yang menyerang mengharuskan kuliah daring dengan pembelajaran yang kurang berjalan dengan baik” Ungkapnya. 'L' sangat mengharapkan agar syarat sempro sebelum KKN ditiadakan.

Berbeda dengan L. Irfansyah salah satu mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) angkatan 2017 yang telah melakukan seminar proposal menyambut baik kebijakan tersebut.

“Dilakukannya seminar proposal terlebih dahulu sebelum KKN menurut saya sangat baik karena kita bisa langsung mengerjakan skripsi dengan begitu kami dapat mempercepat kelulusan.” Ujarnya pada sabtu (11/07) malam.

Reporter: Gsti, nahdtn

Editor: Haur