Lebih Dari Setengah Mahasiswa Aktif UIN Antasari Golput Dalam Pemilwa 2023

 

Pemilihan Mahasiswa (Pemilwa) menjadi ajang pesta demokrasinya mahasiswa. Ditahun ini, dapat terlaksana didua tempat berbeda secara bersamaan yakni di Auditorium Mastur Jahri untuk Kampus 1 dan Ruang 1.2 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) untuk Kampus 2, Selasa (14/03).

Pelaksanaan pemilwa kali ini secara Luar Jaringan (Luring) untuk mahasiswa angkatan 2020, 2021, dan 2022. Untuk mahasiswa angkatan 2019 ke bawah, melakukan penyoblosan secara Dalam Jaringan (Daring).

Tercatat dari 10.091 total keseluruhan mahasiswa aktif, hanya sekitar 45% dengan jumlah 4.400 mahasiswa yang ikut andil dalam pencoblosan.

Zein Firdaus, selaku Ketua Komisi Pemilihan Mahasiswa Universitas (KPM-U) mengungkapkan alasan banyaknya mahasiswa golput dalam pemilihan.

"Banyak mahasiswa yang malas untuk mengantri dicuaca panas dan banyak persepsi aklamasi jadi beranggapan si pemilih untuk tidak memilih," ungkapnya.

Meskipun segi situasi dan kondisi Pemilwa kali ini berjalan dengan kondusif, tetapi tetap saja terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaannya, sebagaimana yang disampaikan oleh Zein.

"Seperti mati lampu di Kampus 2 dan hujan lebat di Kampus 1," tambahnya.

Hal tersebut, mengakibatkan server komputer menjadi down dan langsung ditangani pihak Unit Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (UTIPD).

"Tidak terlalu lama dan langsung diatasi oleh UTIPD," imbuh Zein.

Menanggapi hal tersebut, Muhammad Ramadhani Rahman, selaku Ketua Badan Pengawas Pemilihan Mahasiswa (BPPM) mengaku pencoblosan sempat dialihkan secara daring.

"Link pemilwa sempat dibuka, lalu ditutup kembali saat listrik hidup lagi," ujarnya.

Membludaknya mahasiswa pada sore hari menjelang penutupan, sehingga link e-voting dibuka berdasarkan kesepakatan dengan para pimpinan.

"Koordinasi bersama pimpinan sepakat untuk membuka link secara online," ungkap Rama.

Rep: Kafan & Andrepati

Editor: Langay