Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sampah Berserakan dilingkungan UIN Antasari Banjarmasin: 2 Petugas Kebersihan Menyuarakan


Sampah Berserakan di Kampus I UIN Antasari Banjarmasin (Foto: Nur Anisya)

Salah satu petugas kebersihan UIN Antasari, Muhammad Rahmani Abduh menjelaskan tugasnya sejak 2020 bergabung. Dia kerap membersihkan kawasan yang ada di sekitar kampus, termasuk disepanjang trotoar jalan umum dan kawasan taman. Ia menyebutkan jumlah petugas kebersihan sebanyak 52 orang.

"Nah 53 anggotanya di grup cleaning service, ini termasuk bos kami ibu Ida. Berarti 52 orang, kurang lebihnya tapi itu kada (tidak) pasti. Karena ada juga dari fakultas, inikan cuma di universitas saja," ungkap Abduh.

Dari segi penglihatan Abduh, mahasiswa sekarang cukup menjaga terhadap lingkungan seperti tidak membuang sampah sembarangan. Namun ketika kegiatan-kegiatan besar, sampah memang tidak terbuang pada tempatnya.

"Jadi secara garis besar, bagus haja kaitu (begitu) nah dari segi kebersihan mahasiswanya," terangnya.

Namun, Abduh Alumni Prodi S-2 Hukum Ekonomi Syariah itu memaklumi karena mahasiswa juga sedang sibuk. Lantas, menurutnya sudah menjadi tugasnya untuk membersihkan hal itu.

Berbeda halnya dengan Abduh, Adi merupakan salah satu petugas kebersihan Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (FUH) yang kerap membersihkan bagian lokal dan Apung. Ia menilai mahasiswa sekarang kurang dalam menjaga kebersihan.

"Kurang sih menurutku. Seperti di WC dan kamar mandi," tegasnya.

Adi menilai bahwa mahasiswa kurang memperhatikan kebersihan, seperti di WC dan kamar mandi yang sudah ada pemberitahuan untuk tidak membuang sampah sembarangan.

"Contoh kaya (seperti) ditempat WC, kamar mandi, sudah dituliskan jangan membuang sampah di dalam atau apa, tetapi masih kurang memperhatikannya. Entah perlu penyuluhan dari dosen dari dalam, kalo kitakan memberitahu gak (tidak) bisa kecuali dari tulisan dinding itu," cerita Adi.

Selaras dengan kebersihan yang ada di WC dan kamar mandi, dia juga menganggap mahasiswa kurang menjaga kebersihan yang ada di dalam lokal.

"Jelas kurang, kalo dikamar mandi aja ditulis kurang, apalagi di dalam kelas. Mereka terkadang kurang memperhatikan," tegasnya lagi.

Adi sedikit memberi pesan kepada mahasiswa untuk lebih bisa menjaga dan memperhatikan kebersihan. Karena, menurutnya jika bersih maka mahasiswa dapat belajar dengan nyaman.

"Lebih diperhatikan lagi kalo masalah kebersihan, jadikan lebih sama-sama menjaga. Sehingga, kita sama-sama enak. Mereka yang belajar enak, kita yang menjaga pun enak, dan lebih sama-sama memperhatikan aja," harap dia.

Senada dengan Adi, Ketua Umum Unit Kegiatan Khusus (UKK) Mapala Meratus, Arsad. Dia juga menilai kebersihan yang ada di Kampus UIN Banjarmasin sangatlah kurang. Hal itu disebabkan karena minimnya kesadaran dari para mahasiswa dalam menjaga dan merawat lingkungan.

Sehingga, Arsad cuma menegaskan agar kiranya dilakukan pembaruan dan penambahan tempat sampah, karena tempat pembuangan sampah (TPS) yang tersedia sangatlah sedikit.

"Untuk pengadaan tempat sampah akan lebih baik, jika ada perbaruan atau ditambahkan. Sebab, di karenakan tempat sampah yang ada masih terlalu sedikit," ujarnya.

Andaikata, Arsyad mengatakan jika dilakukannya kegiatan gotong royong bersama dalam kebersihan diarea kampus. Pastinya, dia berharap itu dapat dilaksanakan, bahkan diwajibkan untuk seluruh mahasiswa UIN Antasari. 

"Karena untuk saat ini sangat jarang terlihat mahasiswa (i), yang peduli akan masalah lingkungan. Semoga, bisa di lakukannya gotong royong kebersihan kampus aja sih dan dihadiri banyak mahasiswa," pungkasnya.

Reporter : Nur Anisya
Editor : Lunta

Posting Komentar untuk "Sampah Berserakan dilingkungan UIN Antasari Banjarmasin: 2 Petugas Kebersihan Menyuarakan"