Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Diantara Petir dan Cahaya

 

Ilustrasi: Fathi Azzam


||Di Antara Petir dan Cahaya||

Karya: Zahra Nur Al-Hasya Annisa


Dia adalah bunga yang tumbuh di kebun kehidupan,

Namun, bayang-bayang menyelimuti harapannya.

Seperti dedaunan yang lelah menahan beban,

Dia merangkai senyum palsu untuk menyembunyikan duka.


Di dalam hatinya, sebuah api perlahan mati,

Pelecehan telah mencuri nyala keberanian.

Dia terjebak dalam belitan kegelapan,

Seperti kupu-kupu yang terperangkap dalam jaring laba-laba.


Pada malam yang sunyi, dia merasakan dinginnya angin,

Menjadi korban kejahatan yang tak termaafkan.

Dia adalah puing-puing hati yang hancur,

Seperti bunga yang layu di tengah padang tandus.


Namun, dalam keheningan gelap, ada kekuatan yang terpendam,

Sebuah petir yang siap menghancurkan tirani.

Dia adalah gunung yang tak tergoyahkan,

Sebuah purnama yang menyinari jalan keluar.


Wanita ini bukanlah sekedar korban,

Dia adalah prahara yang mengubah arah angin.

Seperti kilat yang menyambar dengan penuh kemarahan,

Dia menuntut keadilan dan perubahan.


Dia adalah metafora kekuatan yang tak tergoyahkan,

Berpakaian dalam luka yang tersembunyi.

Bersama-sama, kita harus mendengarkan suaranya,

Memberikan dukungan dan membantu menyembuhkan.


Di antara petir dan cahaya, dia bangkit dengan semangat,

Sebuah pahlawan dalam perjalanan yang tak terduga.

Dia adalah wanita yang tak terkalahkan,

Berkilau dalam kegelapan, menyalakan perubahan.


Bersama-sama, mari kita angkat suara,

Melawan pelecehan dengan tekad yang tak tergoyahkan.

Mari berdiri di samping wanita-wanita yang terluka,

Dan membawa mereka menuju kebebasan yang bersinar terang.

Posting Komentar untuk "Diantara Petir dan Cahaya"