Era Society 5.0, HMJ PBA Selenggarakan Seminar Nasional Kebahasaan

Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin menyelenggarakan acara Seminar Nasional Kebahasaan sekaligus Pembukaan Program Al-Taj dengan tajuk “Metode Inovatif dalam pembelajaran Bahasa Arab di Era Society 5.0”, berlangsung hybrid, secara offline di Aula Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) dan secara online melalui Aplikasi Zoom Meeting,  Sabtu (01/10) pagi.

Kegiatan tersebut menghadirkan Narasumber yang merupakan Dosen-Dosen luar Daerah seperti Achmad Farouq Abdullah dari Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor, Ahmad Fadhel Syakir Hidayat dari Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda, dan Kamil Ramma Oensyar dari UIN Antasari Banjarmasin. 

Fathimah Az Zahro, selaku Ketua Pelaksana Seminar Nasional Kebahasaan mengatakan perlunya kita untuk berinovasi dengan metode-metode pembelajaran dalam Bahasa Arab seiring dengan perkembangan zaman.

”Sebelum kita melakukan pembelajaran bahasa arab terhadap mahasiswa baru Jurusan Pendidikan bahasa arab, kita mendorong dulu mahasiswa baru tersebut agar mereka tau metode apa aja sih yang akan digunakan dalam era Society 5.0 ini,"ungkapnya. 

Selain itu, uniknya kegiatan ini menggabungkan Seminar Nasional Kebahasaan dengan Pembukaan Program Al-Taj dengan tujuan agar lebih menarik dan terhubung dengan pembelajaran Bahasa Arab itu sendiri. Seperti yang dijelaskan Fathimatuz Zahra, selaku ketua pelaksana Program Al-Taj. 

”Program Al-Taj ini merupakan salah satu Program Unggulan dalam Jurusan Pendidikan Bahasa Arab yang berisikan pembekalan keterampilan berbahasa arab sebagai penunjang bagi mahasiswa baru dalam perkuliahan,"pungkasnya. 

Pertama kali diadakan, selaku Ketua Umum HMJ PBA, Muhammad Khalid Fikri mengatakan bahwa Pembukaan Program Al-Taj dilaksanakan bersamaan Seminar Nasional Kebahasaan itu atas permintaan jurusan. 

“Dengan diadakannya Seminar Nasional Kebahasaan agar dapat memotivasi adik-adik mahasiswa baru nantinya untuk memiliki inovasi dalam pembelajaran bahasa arab sendiri,"harapnya. 

Sebagai salah satu peserta, Ridya Rudi Austria mengungkapkan perasaanya ketika mengikuti Seminar ini yaitu senang mendapatkan ilmu yang bermanfaat. 

"Akan tetapi, sangat menyayangkan dikarenakan narasumber yang membawa materi lewat online, terdapat kendala suara dan jaringan yang putus – putus sehingga membuat mereka kurang jelas mendengarkan penjelasan narasumber,"jelasnya. 

Rep: Zainou

Editor: Marsupilami