Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Lestarikan Budaya Lokal, UKM STA dan SBA Turut Andil di Acara "Festival Teater Si Palui 7"



Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Sanggar Tasmaq An-Nida (STA) Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK) dan UKM Sanggar Bahana Antasari (SBA) Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin, ikut andil menjadi peserta dalam "Festival Teater Si Palui 7" yang di gelar oleh UKM Sanggar Titian Barantai (STB) Universitas Islam Kalimantan (UNISKA) Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin, di Gedung Balairung Sari, pada Jumat-Sabtu (01-02/07).


Adapun peserta yang turut memeriahkan festival yaitu Teater Gading Awal Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 3 Banjarmasin, Garis Teater SMKN 2 Banjarmasin, Studi Penulisan Pemeranan Pertunjukan (SP3) Bati-Bati, dan Sanggar Al-Rumi Institut Agama Islam (IAI) Darussalam Martapura.


Muhammad Fadli, Selaku Ketua Pelaksana menjelaskan, festival ini merupakan bagian dari pengkaderan pihaknya dan menjadi gagasan agar kebudayaan tidak hilang ditelan zaman yang semakin modern.


“Simulasi untuk pengkaderan kita dan akan dilaksanakan setelah ini kemungkinan festival monolog nasional. Hadir dari gagasan pribadi kami tentunya yang mana budaya kita harus kita jaga jangan sampai tergeser oleh zaman karena semakin kesini zaman makin modern,”jelasnya.


STA mengangkat sebuah cerita berjudul "Tagatuk Ayam Barumahan" karya dan disutradarai oleh Muhammad Nasrullah, Ia menuturkan judul tersebut berasal dari istilah orang Hulu Sungai.


“Artinya buhannya itu duduk hinip besasahduan artinya santai aja orangnya tapi kalo tegatuk sedikit kada kawa dilawan. Apabila ada sedikit aja mengganggu gugat inya, mempengaruhi inya, meanu wilayah inya, inya akan bertarung sampai mati,” ujar  Nasrul dengan logat banjarnya.


Ketua Umum STA, Muhammad Sa’id berharap festival ini dapat menjadi tempat berkreasinya para pelaku kesenian dan berharap kegiatan seperti ini akan terus digalakkan di Kalimantan Selatan (Kalsel).


“Bisa mewadahi kita penggiat-penggiat seni khususnya, kapan lagi kita bisa pentas di Gedung Teater Taman Budaya dan lebih banyak lagi festival-festival seperti ini serta khususnya untuk lingkungan komunitas di Kalsel,” harapnya.



Di sisi lain, SBA mengangkat judul "Nyaman Dipandang Kalat di Muntung" karya dan disutradarai oleh M. Ramadhani Al-Banjari, ia menjelaskan bahwa judul yang diangkatnya ini merupakan hasil observasi dan pengalamannya saat mengunjungi Siring Menara Pandang.


“Beberapa kali ulun datang ke Menara Pandang kadang-kadang miris, ketika bagus dilihat mun diparaki kenyataannya sampah behambur, bekamih dimana-mana, botol minuman, dan lain-lain. Awalnya kita memandang baik nih ternyata ketika datang kaini, itu yang ditakutkan sebenarnya. Jangan jadi aib yang dibawa ke banua urang,” terangnya tidak kalah asiknya dengan Nasrul.


Lelaki yang kerap disapa Abeh itu berharap pertunjukkan ini tidak hanya dilihat pada sisi komedinya saja, tetapi juga dari makna di dalamnya.


“Akan menjadi catatan penting dari kami ketika komedi ini hanya dipandang sebuah komedi aja tapi tidak dilihat dari aspek dalamnya. Mudah-mudahan dengan adanya festival ini yang jelasnya didalamnya positif mengangkat budaya dan mengangkat Banjarmasin juga,"tuturnya.


Tidak lupa, Abeh juga menimpali wawancaranya dengan sejumput pesan untuk Rektor UIN Antasari agar mengembalikan waktu berkegiatan di kampus pada malam hari.


"Ulun jua berpesan mudah-mudahan rektor UIN Antasari Banjarmasin bisa kembali membuka jam malam dengan ranah dipantau atau bagaimana, agar orang-orang seni di dalam kampus itu tidak hanya sekedar bermain teater, tapi juga ada hasilnya yaitu pesan-pesan yang disampaikan,”timpalnya.


Lumrah pada setiap kegiatan, Ketua Umum SBA, Muhammad Alif Budiman menyampaikan pihaknya terkendala pada tempat dan para pemainnya.


“Pertama terkait tempat, jadi kami latihan mencari waktu di malam hari. Siang tetap bisa tetapi terkendala di orang-orangnya ada pemain-pemain kami masih kerja karna tidak semuanya mahasiswa,“ ucapnya.


Reporter : Mujur & Langay

Editor      : Marsupilami

Posting Komentar untuk "Lestarikan Budaya Lokal, UKM STA dan SBA Turut Andil di Acara "Festival Teater Si Palui 7""