Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Wacana Renovasi SC & Klarifikasi Sanggar Bahana Antasari Prihal Sidak Ketika MUSYTA.

Rektor UIN Antasari Angkat Bicara.


Rektor UIN Antasari Banjarmasin benarkan  wacana Renovasi Gedung Student Center (SC)  ketika di temui  Tim Sukma. Dalam  wawancara eksklusif bersama Mujiburrahman di kantornya, di ungkap bahwa renovasi ini adalah upaya penertiban Gedung sebagaimana fungsinya, Jum’at  sore (22/3)

Dengan adanya renovasi ini, Gedung SC nantinya akan dikosongkan sementara untuk perbaikan secara menyeluruh. Mujiburahman menghimbau kepada UKK/UKM agar kepemilikan barang, berkas dan segala kesekretariatan untuk diamankan.  "Nantinya perlu lebih ditertibkan kembali, perihal mana yang boleh masuk sebagai barang kesekretariatan." Ujarnya.

Adapun perbaikan nantinya mecangkup segala hal mulai infrastruktur seperti pintu, jendela, WC dan lantai hingga bangunan-bangunan lain  yang tidak tercatat dan tidak memiliki izin berdiri (red: pondok milik UKK/UKM dihalaman SC) nantinya akan turut ditertibkan.

“Ini tanah negara, semua bangunan diatasnya perlu memiliki izin berdiri.” Ujar Mujib “Untuk waktu pastinya nanti menunggu hasil diskusi bersama setelah pelantikan DEMA-SEMA Universitas.” Tuturnya.

Selain perbaikan SC tersebut nantinya akan dibangun Pos SATPAM di sekitar SC. Kemudian ditambah dengan pengadaan kawat disepanjang pagarnya. Lebih jelas Mujib menyebutkan bahwa hal tersebut nantinya akan ditangani oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama.

Saat dikonfirmasi lebih lanjut perkara alasan diadakannya renovasi. Mujib mengutarakan  hal ini ada kaitannya dengan SIDAK (Inspeksi Mendadak) yang terjadi diawal bulan Maret.  Sedangkan sebagai akibatnya wacana mengenai pembatasan jam malam yang hingga sebelum maghrib saja, Mujib sendiri menegaskan tidak pernah ada rencana perubahan jam malam itu. “Jam 10 itu batas maksimal jam malam berkegiatan dikampus.” Imbuhnya.

Sebagaimana yang diakui Rektor, ia   turun langsung sebab teguran berkali-kali dari beberapa pihak tak diindahkan. Rahmadi selaku Kepala Satuan Pengaman (SATPAM) UIN Antasari pun membenarkan insiden tersebut.“Iya itu Rektor langsung dan Ibunya (red: Istri Rektor), sekitar jam 7-an pagi tanggal 3.” Ujarnya yang mengaku sering memberikan teguran kepada mahasiswa yang melewati jam malam.

Unit Kegiatan Mahasiswa Sanggar Bahana Antasari (SBA) salah satu yang disebut sedang alami masa skorsing tiga bulan. Seperti yang tertera dalam Surat Keputusan Rektor terhitung mulai dari 18 Maret hingga 18 Juni mendatang pembukan ini di tetapkan. Kronologi bermula ketika SBA tengah adakan Musyawarah Tahunan (MUSYTA) pada Jum'at hingga senin tanggal 1 sampai 4 Maret lalu di Gedung Student Center. Pada hari ketiga, tepatnya malam minggu (03/3) kegaiatan MUSYTA ini berlangsung hingga pukul 24.00 WITA melampaui jam malam kampus yaitu pukul 22.00 WITA. 

Dikonfirmasi melalui Rescam Linton, selaku Ketua Umum terpilih UKM SBA mengaku sebelum terjadi SIDAK, pihaknya telah ditegur SATPAM pada pukul 24.00 Wita. Ketika itu ditahan dua Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) milik Ketum dan Waketum periode sebelumnya sebagai jaminan. Usai teguran itu, mahasiswa-mahasiwi yang mengikuti MUSYTA langsung pulang. Rescam atau akrab di panggil gabin, membantah isu ada mahasiswi yang ikut bermalam.

"Memang benar ada dua orang perempuan malam itu, mereka di minta bertahan karena pembahasan MUSYTA pada saat itu mereka yang menguasai" ujarnya. Namun ketika di tegur satpam tengah malam itu, dua orang mahasiswi itu pulang di kawal dengan Ketum (red: Ketua Umum periode sebelumnya) papar Rescam.

Usut punya usut adanya SIDAK tersebut karena adanya laporan dari warga belakang SC yang mengeluhkan keributan dari acara tersebut. Sekitar pukul 07.00 WITA Rektor menemui Rascam dkk menginap di Aula Sc. Tepatnya,  lima orang anggota SBA menginap dengan alasan menjaga Proyektor dan beberapa laptop yang di gunakan dalam MUSYTA. "Malam itu gerimis" ujar Rescam. Mahasiswa semeter enam ini menuturkan kekhawatiran barang-barang elektronik itu rusak jika dibawa pulang dengan kondisi cuaca hari itu, juga khawatir hilang jika di tinggal di SC.

Pasca SIDAK tersebut, Rescam akui diminta menunggu keputusan Rektor sekaligus membuat Berita Acara Pemeriksaan (BAP) saat menanyakan kejelasan konsekuensi kepada Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama. 

Terhitung sekitar setengah bulan kemudian, pihaknya baru mendapatkan informasi terkait pembekuan UKM SBA. Akibatnya pelantikan dan pementasan yang telah dirancang sejak beberapa bulan lalu oleh SBA dibatalkan seminggu sebelum acara. “Tahunya saat mau minta surat izin berkegiatan malam untuk pentas, jadi mau tidak mau yang harusnya siang jam 2 ini pelantikan dan malamnya pementasan jadi di cancel.” Ujarnya ketika di wawncarai Senin sore (25/3).

Ia menyayangkan keterlambatan pemberitahuan pembekuan UKM ini, padahal pihaknya telah menanyakan perihal konsekuensi. Setidaknya jauh hari sebelum Pementasan yang telah digaungkan akan terlaksana pada Senin (25/03). Ditambah dengan solusi yang ditawarkan pihak Warek Kemahasiswaan dan Kerjasama untuk persiapan pentas termasuk tiket ‘ditarik aja’.

“Kami mengakui kesalahan karena ribut, tapi kami minta keringanan untuk melakukan pentas karena persiapan sudah matang, minta izin audit, surat undangan dan tiket sudah tersebar.” Ucap lagi Mahasiswa Hukum Tata Negara Angkatan 2016 ini.

Lewat penuturan Rescam juga di ketahui pihak DEMA Universitas , menyatakan bantuan dengan mengusahakan untuk mengadakan audiensi dengan Rektor setelah pelantikan DEMA pada Selasa (26/03). “Mudahan Bapak Mujib menerima kami untuk bermusyawarah esok usai pelantikan.” Imbuhnya dengan penuh harap.

Ditanya perihal statusnya yang belum dilantik pula ia cukup bersyukur sebab tak perlu menunggu lebih lama. “Pelantikan paling lambat satu bulan dari sekarang. 18 april minimal bisa dilantik, tapi tetap proker kami terhambat.” Pungkasnya.


Reporter : Tim Sukma

Posting Komentar untuk "Wacana Renovasi SC & Klarifikasi Sanggar Bahana Antasari Prihal Sidak Ketika MUSYTA."