Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Merindukan UIN (Refleksi isu perubahan IAIN )


     Oleh: Moeslim Allba*

Beberapa tahun sebelum berdirinya Institut Agama Islam Negeri Antasari Banjarmasin atau di kenal dengan nama I.A.I.N Antasari Banjarmasin. Berdirilah sebuah Universitas Lambungmangkurat atau bisa di sebut dengan UNLAM. Kita tidak akan membicarakan sejarah semua perguruan tinggi di kepulaan Kalimantan.
Ada Universitas Lambungmangkurat dengan sebutannya UNLAM, kemudian ada Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari dengan singkatan indahnya UNISKA. Juga ada UVAYA yaitu Universitas Ahmad Yani dan lain sebagainya.

Kita sekarang berada di Institut Agama Islam Negeri Antasari Banjarmasin. Tentu sedikit membuat orang tua kita kesulitan menyebutkan nama perguruan tinggi tempat kita kuliah. Jadi, kebanyakan dari orang tua di rumah saat pamer kemampuan anaknya dengan lantang berkata.

”Anakku kuliah di Banjar jua”. Namun saat ditanya kuliahnya di mana. Ada beberapa yang mengatakan I.A.I.N dengan sesuka hati seperti “IA.IA.AI” (di baca iya iya ai). tentu aneh, namun ada juga yang mengatakan IAIN dengan singkatannya I.A.N (iya in).

Kalau sebuah nama yang sekarang sudah di salahkan penyebutannya, atau lebih nyaman di dengarnya adalah ketidak mampuan menyebutkan karena sulitnya padanan hurup itu. Maka siapkah mental kita dengan kesalahan masyarakat awam lewat sebutan IAIN yang akan berubah nama menjadi Universitas Islam Negeri Pangeran Antasari Banjamasin?.

Kenapa ini di pertanyakan...? Karena semua universitas yang lain telah menemukan keselarasan kata yang pas untuk mempopulerkan perguruan tinggi mereka. Siapkah kita untuk menemukan kata Universitas yang kalau tidak salah dalam beberapa tahun nanti akan resmi menjadi nama baru di papan reklame depan gerbang masuk perguruan tinggi kita.?

Sekarang kita memasuki dekade yang penuh dengan musyawarah dan mufakat. Saya akan memberikan beberapa pilihan nama buat anda. Maka saya berikan ini sebagai pilhan anda, UNINABA, UINTA BANJAR, atau yang ketiga UNISNA BANJAR yang kesemuanya memiliki arti Universitas Islam Negeri Pangeran Antasari Banjarmasin.

Tetapi apa pun pilihan rektorat nanti, semoga tidak yang kedua. Karena, sebutan untuk IAIN saja bisa salah. Tidak menutup kemungkinan, UINTA BANJAR saat berpindah dari mulut kemulut bisa saja berubah menjadi UNTA BANJAR dengan menghilangkan hurup (I) yang ada. Setidaknya sekarang ada kata yang pas untuk UIN akan datang, yaitu UINSYA Allah…. Hehehe selamat menikmati.

*Reporter LPM Sukma

Posting Komentar untuk "Merindukan UIN (Refleksi isu perubahan IAIN )"