Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Melek Integrasi Islam dan Demokrasi, UPKK Sajikan Sekolah Islam dan Demokrasi

 

Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengembangan Kewirausahaan dan Karier (UPKK) Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin, mengintegrasikan demokrasi dengan nuansa ke Keislaman dalam Sekolah Islam dan Demokrasi (SID) dengan tema "Essential Islamic Leadership". Berlangsung selama 2 hari, 16-17 Mei 2023 di Aula Pascasarjana. 

Kegiatan yang mendatangkan 8 Narasumber ini dihadiri 60 peserta di hari pertama dan 50 peserta di hari kedua dari gabungan seluruh organisasi mahasiswa (ormawa) UIN Antasari. 

Kegiatan ini disajikan dalam bentuk workshop, menghadirkan narasumber yang berasal dari dalam kampus dan luar kampus UIN Antasari. 

Diantaranya, Mujiburrahman selaku Rektor UIN Antasari, Irfan Noor selaku Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, serta Imadduddin selaku Koordinator Pusat Pengembangan Mutu Kemahasiswaan UIN Antasari. 

Kepala UPKK, Taufik Hidayat mengungkapkan dalam sambutannya bahwa terselenggaranya kegiatan ini sebagai core value UIN Antasari. 

"Bertujuan membekali dan memberikan pemahaman konsep-konsep demokrasi yang diintegrasikan dengan Islam. Ini core value, nilai inti dari UIN Antasari sebagai lembaga pendidikan Islam," ungkapnya. Ia menerangkan kalau pelaksanaan ini sebagai ajang pengembangan soft skill maupun hard skill.

"Disisi lain tentu saja pelaksanaan ini berkaitan dengan mengembangkan potensi teman-teman, baik hard skill maupun soft skill dalam bidang kepemimpinan," terangnya.

Di samping itu, esensial dari kegiatan SID ini sebagai bekal peserta untuk ke depan nantinya.

"Nilai esensialnya pada kegiatan ini menjadi bekal, berguna ketika melaksanakan pendidikan di kampus ataupun setelah selesai," tuturnya. 

Dalam sambutannya, Mujiburrahman mengungkapkan bagaimana demokrasi yang diintegrasikan dengan keislaman sampai hari ini perlu untuk didiskusikan.

"Manfaat demokrasi ini, apa hubungan nilai-nilai Islam dengan demokrasi, bagaimana sejarah demokrasi di Indonesia, bagaimana penerimaan negara-negara Islam pada demokrasi sampai hari ini, apa kelemahan dan kekuatannya perlu kita diskusikan," ujarnya. 

Ia juga mengungkapkan bahwasanya demokrasi tidak dapat bertahan lama tanpa adanya kesepakatan. 

"Bagaimanapun negara kita yang sangat besar ini saudara-saudara, tidak akan pernah bisa bertahan lama tanpa kesepakatan melaksanakan demokrasi dengan baik," terangnya. 

5 narasumber lainnya yang dihadirkan yaitu Muhammad Abdan Shadiqi, Rika Vera Zwagery, Marina Dwi Mayangsari selaku dosen program studi Psikologi Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Hairus Salim selaku Direktur Eksekutif Yayasan LKIS Yogyakarta, dan Masduki selaku Departemen Ilmu Komunikasi UII dan Doktor dari University of Munich Jerman, 2020.


Rep: Krayon

Editor: Langay

Posting Komentar untuk "Melek Integrasi Islam dan Demokrasi, UPKK Sajikan Sekolah Islam dan Demokrasi"