Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pasca Gerakan Aksi 2 Agustus Lalu, Presma UIN Antasari Dipanggil Pihak Rektorat

Desain by : Altaïr


Aksi yang digelar oleh Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin mengenai "Tolak Kebijakan Otoriter yang Menjegal Kebebasan Mahasiswa" pada 2 Agustus 2022 lalu, menghasilkan beberapa situasi yang berbuntut dengan dipanggilnya Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) UIN Antasari Banjarmasin oleh pihak Rektorat.


Pada Kamis, 4 Agustus 2022 lalu, pihak Rektorat mengirim surat panggilan untuk klarifikasi dengan nomor: B.1068 Un.14/11.1/PP.00.9/08/2022 yang ditujukan kepada Ketua DEMA UIN Antasari Banjarmasin dan Koordinator Aksi.


Ketika ditemui, Yogi Ilmawan membenarkan bahwa dirinya dipanggil usai aksi tersebut dengan harus mengklarifikasi alasan dibalik massa aksi yang menggunakan alat propaganda. 


"Peraga propaganda itu merupakan sebuah dari pada seni gerakan yang kiranya kalo kita bergerak lantas media peraga propaganda itu tak pernah ketinggalan,"tutur Presma UIN Antasari itu.


Yogi juga memaparkan alasan adanya siaran pers yaitu untuk menyampaikan bentuk pelurusan informasi bukan hanya sekedar ingin memprovokasi. 


"Karena berbicara mengenai dinamika kemarin, banyak sekali yang mempermasalahkan terkait dengan peraga propaganda yang bagi kita itu nonsubtansi bukan subtansi, kita turun ke jalan kemarin itu adalah untuk memperjuangkan dari pada permasalahan yang ada di UIN Antasari Banjarmasin,"jelasnya saat ditemui di depan Auditorium Mastur Jahri. 


Nampak dari pihak lain juga turut ambil alih seperti halnya, Aliansi Mahasiswa Berbudi dan Berilmu (Alma Biru) yang ikut menyoroti gerakan aksi, menjadi sebuah tanda tanya besar siapakah mereka di balik surat terbuka yang sempat beredar. 


"Yang menjadi kekhawatiran kita, Alma Biru ini sengaja untuk kiranya memang melemahkan dari pada gerakannya mahasiswa dan yang kami khawatirkan juga Alma Biru ini sengaja untuk memecah belah yang namanya mahasiswa, ini bisa kita katakan provokasi sebenarnya",ungkap yogi menambahkan. 


Dari Aliansi Mahasiswa Berbudi dan Berilmu (Alma Biru) menyatakan surat terbuka yang di dalamnya berisikan, mengutuk sikap oknum mahasiswa yang merencanakan dan melakukan tindakan provokatif. 


Menanggapi hal tersebut, Presma UIN Antasari Banjarmasin itu mengatakan bahwa tidak ada bahasa provokasi ketika aksi berlangsung. 


"Bahasa kami di lapangan kemarin kita semuanya satu, tidak ada yang kiranya individualis, karena kami membawa nama Keluarga Besar Mahasiswa. Lantas kalo ada yang provokasi di lapangan kemarin pasti saya akan tegur, tapi alhamdulillah tidak ada,"pungkasnya.


Reporter : Aqila & Nyiur

Editor      : Marsupilami

Posting Komentar untuk "Pasca Gerakan Aksi 2 Agustus Lalu, Presma UIN Antasari Dipanggil Pihak Rektorat"