Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Minimnya Apresiasi Terhadap Seni, Penggiat Coba Bangkitkan Kembali di Tahun 2022




Kehadiran pandemi yang berlangsung sekitar dua tahun silam,  mengakibatkan apresiasi kegiatan seni di Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin mengalami kemerosotan ekstrim.

Pasalnya, saat ini hampir tidak ditemukan lagi mahasiswa yang berkegiatan di area Taman Hijau (Tajau). Berbeda dengan beberapa tahun sebelum pandemi, pada sore hari UIN Antasari seakan menyuguhkan nuansa indah yang dihiasi oleh aktivitas- aktivitas seni pinggiran mahasiswa, mulai dari baca puisi, teater, pentas musik hingga diskusi-diskusi kecil yang pembahasannya tidak lepas dari lingkup kesenian.

Keresahan serupa juga dirasakan oleh Ketua Umum UKM Sanggar Bahana  Antasari (SBA), Alif Budiman mengatakan bahwa pemberlakukan pembatasan untuk kegiatan, menyulitkan mahasiswa untuk mengekspresikan diri, terutama pada bidang kesenian.

"Waktu berkegiatan di kampus hanya sampai jam 5 sore, tempat-tempat juga dibatasi waktu dan jumlah orangnya, bagaimana kami bisa berkesenian di kampus kami sendiri? Bagaimana keadaan syiar seni kami ke mahasiswa-mahasiswa baru/lama? Kami punya tanggung jawab menghibur mahasiswa di kampus kami sendiri loh, begituu, jadi mudah-mudahan, akan benar-benar pulih total di tahun ini secepatnya,"ujarnya. 

Kendati demikian, menurut Alif, di tahun 2022 ini apresiasi seni mengalami perkembangan, dapat dilihat dengan pergelaran seni yang baru-baru ini  diselenggarakan oleh Sanggar Bahana Antasari, serta tadarus seni dari Kindai Kreatif. 

"Contohnya di awal tahun ini tadi, SBA mengadakan Festival Teater Komedi Gardu. Terus di bulan puasa ada Majelis Puisi dari SBA juga, ada Tadarus Seni dari Kindai Kreatif. Dan ada Festival Tari Kreasi Banua di bulan Mei. Kalau dilihat dari kegiatan-kegiatan itu semua, tahun ini adalah tahun yang akan menjadi tahun kebangkitan bagi para pekerja seni, bisa dibilang kembali ke masa jayanya. Akan banyak festival kesenian, akan banyak pementasan kesenian, seni pinggiran dan lain-lain," jelasnya.

Sementara itu, menurut kacamata Ali Syamsudin Arsi, Sastrawan asal Kalimantan Selatan,  apresiasi seni itu penting sebagai pacuan seseorang melakukan aktivitas dalam arti berkarya.

"Apresiasi itu sifatnya penghormatan, ia bisa jadi motivasi daya dorong, nah daya atau kekuatan tak nampak itu jadi energi, dan energi inilah penggerak roda kesadaran untuk terus melakukan aktivitas,"tuturnya. 

Mencegah dari mundurnya apresiasi seni, menurutnya cara yang paling mempengaruhi yaitu melalui jalur pendidikan yang dapat memberikan pemahaman secara mendetail baik secara teori maupun terapannya. 

"Dan itu harus terus menerus dari generasi ke generasi berikutnya, bila itu berjalan pada jalurnya maka insya Allah akan terbentuk peradaban yang berkebudayaan dengan landasan tata kelola berkesenian penuh penghormatan sikap apresiasi nilai-nilai keindahan,"terangnya. 

Sebelum mengakhiri, lelaki yang kerap disapa Asa itu berpesan kepada generasi muda kini sebagai penerus keputusan dan kebijakan penting nantinya, belajarlah untuk mampu menikmati hal-hal detail dari proses panjang.

"Ya pendidikan secara luas, menikmati biji yang tumbuh perlahan hingga menjelma batang dahan ranting daun bunga buah dan kembali ke biji adalah sebuah proses belajar yang tidak singkat, dan itu perlu waktu perlu kesabaran dan sebagainya,"ungkapnya.


Ia kemudian melanjutkan bahwa untuk mendapatkan pendidikan tidak sesempit apa yang diajarkan di ruang kelas. Melalui seni, dapat menjadi jalur yang lebih segar dan kreatif.

"Pendidikan bukan hanya sekotak sempit ruang kelas, pendidikan sifat manusia bisa bercermin di sebuah pasar juga bisa di kantor-kantor semua itu sangat jelas bisa dibuatkan bayangnya pada sebuah tempat bernama teater, cermin benda dan peristiwa agar penonton menyaksikan dirinya ada pada posisi di mana untuk apa dengan cara bagaimana,"tutupnya.


Reporter : Kafan

Editor     : Marsupilami

Posting Komentar untuk "Minimnya Apresiasi Terhadap Seni, Penggiat Coba Bangkitkan Kembali di Tahun 2022"