Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mahalnya Mendapat Pengalaman KKN, Mahasiswa Keluhkan Syarat Wajib Tes Antigen

Kuliah Kerja Nyata (KKN) menjadi salah satu syarat untuk dapat meraih gelar S1 di perguruan tinggi. Serta sebagai implementasi Tridarma perguruan tinggi yaitu pengabdian masyarakat. Pada masa pandemi yang belum usai seperti saat ini, vaksin dan tes antigen menjadi hal yang wajib dilakukan ketika hendak berpergian jauh, tak terkecuali dalam kegiatan KKN, khususnya bagi mahasiswa/i UIN Antasari Banjarmasin yang ingin malaksanakan KKN kali ini juga harus sudah melakukan vaksin dan tes antigen.


Beberapa hari yang lalu telah terbit pengumuman di akun Instagram @lp2m.uinantasaribjm yang mengharuskan mahasiswa wajib vaksin, serta melampirkan softfile tes antigen yang terkesan mendadak hingga menuai keluhan dari beberapa mahasiswa/i UIN Antasari Banjarmasin yang merasa keberatan karena bertambahnya biaya pengeluaran untuk mendapatkan pengalaman KKN, terlihat dari banyaknya keluhan di laman komentar Instagram tersebut, Jum'at (11/03). 


Fadli, mahasiswa Pendidikan Matematika (PMTK) yang akan melaksanakan KKN turut memberikan tanggapannya perihal info tes antigen ini. Ia mengeluhkan adanya tes antigen untuk persyaratan wajib KKN, karena menurutnya selain pengumuman yang terkesan dadakan, mahasiswa juga harus mengeluarkan uang lebih untuk biaya antigen. 

“Kalau menurutku nih sangat terkejut dengan infonya, karenakan tidak ada pengumuman dari LP2M dahulu di instagram. Padahal itu penting supaya mahasiswa punya waktu untuk menyisihkan dana," ujarnya.


Mahasiswa PMTK itu juga sempat mengaku kerja sampingan sebagai jasa pemasangan salah satu merek wifi, walaupun sekarang ia telah berhenti.

"Untuk antigen, kemarin aku menghabiskan uang sebesar 100 ribu. Cuma karena demi keselamatan, ya terpaksa mau tidak mau harus antigen walau harus mengocek uang lagi dengan berat hati," terangnya. 


Kemudian, Fadli mendengar dari mahasiswa lain juga banyak yang mengeluhkan tentang adanya syarat tes antigen ini. 

“Dari mahasiswa lain banyak keberatan karena sudah banyak keluar uang untuk persiapan KKN, dan beberapa dari mereka nurut aja,” tuturnya.


Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), Muhammad Zainal Abidin tidak menampik mengenai keharusan tes antigen ini. Lalu dia juga mengklarifikasi bahwasanya syarat tes antigen ini bukanlah hal yang mendadak. 

“Sebenarnya syarat tes antigen bagi mahasiswa yang ingin melaksanakan KKN bukanlah kebijakan yang baru dan sudah terlampir di form pendaftaran, sebab kebijakan ini sudah ada sejak tahun kemarin karena pandemi Covid-19, dan sekarang belum ada edaran baru dari pihak Pemerintah Daerah. Oleh karena itu, kita masih menggunakan kebijakan sebelumnya dan masih dilihat sekarang ini kondisi kita belum sepenuhnya pulih dari pandemi,” terang Zainal saat diwawancari pada Minggu (13/03) via telepon WhatsApp.


Di sisi lain, hal tersebut merupakan komitmen secara kelembagaan antara LP2M dengan pihak Pemerintah Daerah, sebagai tindakan preventif di lapangan guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. 


Terkait dengan banyaknya keluhan mahasiswa yang keberatan dengan persyaratan antigen, Zainal menjelaskan bahwasanya tes antigen ini sebagai bentuk ikhtiar agar tidak membawa penyakit kepada warga setempat, serta saat ini tarif tes antigen sudah di bawah 100 ribu. 

“Kami mengetahui bahwa banyak pihak yang diberatkan, tetapi hal ini merupakan bentuk ikhtiar dan integritas kita dengan pihak pemerintah daerah, lagipula kami hanya meminta bentuk softfile saja, dan untuk masalah tempat tes antigen sepenuhnya kami serahkan kepada masing-masing mahasiswa," ungkapnya menambahkan. 


Zainal juga mengatakan bahwa saat forum pembahasan KKN tidak ada satupun mahasiswa yang protes perihal tes antigen sebagai syarat wajib KKN.

"Ketika forum berlangsung tidak ada mahasiswa yang protes. Tetapi tidak lama setelah itu muncul keluhan-keluhan dari para mahasiswa yang menyatakan keberatan akan tes antigen tersebut," pungkasnya.


Rep: Aurora & Eunoia

Editor: Marsupilami

Posting Komentar untuk "Mahalnya Mendapat Pengalaman KKN, Mahasiswa Keluhkan Syarat Wajib Tes Antigen"