Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menyikapi Surat Edaran Tatap Muka, Wakil Rektor III: Kami Masih Menunggu Edaran Lanjutan dari Kemenag

Source: Google

Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor: 110/Un.14/PP.00.9/01/2022 tentang Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Semester Genap TA 2021/2022 pada Kamis, (27/01). Menindaklanjuti Surat Edaran tersebut, seluruh Fakultas dan Unit Pengembangan Bahasa (UPB) diminta mengambil langkah persiapan jelang proses PTM berlangsung. 


Dalam keterangannya, Irfan Noor selaku Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama. Menyatakan pelaksanaan PTM masih menunggu edaran lebih lanjut dari Kementerian Agama (Kemenag) yang isinya tidak jauh dari surat keputusan bersama.

"Awal mulanya kami ini menunggu edaran dari Menteri Agama mengenai PTM ini, tetapi hingga saat ini belum ada edaran, sehingga bapak Rektor berinisiatif untuk menelpon Kemenag, menanyakan kapan edaran tentang PTM ini. Kata mereka dalam waktu dekat, tapi tidak jauh dari surat keputusan bersama Menteri Agama, Menteri Dalam Negeri dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi," jelasnya saat ditemui di Gedung Rektorat pada Jumat, (28/01) sore. 


Menurut pemaparan Irfan Noor, PTM diprioritaskan bagi mahasiswa semester muda yang belum pernah melaksanakan PTM di kampus, yaitu mahasiswa semester II dan IV atau mahasiswa angkatan 2020 dan 2021.

“Mahasiswa di luar semester II dan IV, tetapi mereka masih tercecer kuliah di semester II dan IV maka wajib juga untuk mengambil PTM yang sama dengan semester II dan IV,” ucap mantan Dekan Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (FUH). 


Terkait protokol Kesehatan, pihak kampus mengaku siap melakukan antisipasi kasus Covid-19 jika kembali melonjak ketika proses PTM berlangsung. 

“Kita sudah punya satgas Covid-19 dan klinik untuk pertolongan pertama yang bisa langsung merekomendasikan ke rumah sakit. Kita juga akan memberikan himbauan kepada pihak fakultas untuk memperhatikan protokol kesehatan seperti disediakannya tempat-tempat cuci tangan, sabun dan sebagainya, terbukanya ruang perkuliahan yang diusahakan tidak tertutup, juga himbauan setelah perkuliahan selesai harus segera pulang untuk menghindari berkerumunnya mahasiswa," imbuhnya. 


Lebih lanjut, mengenai arahan agar tetap menghindari kerumunan, ia berpesan agar mahasiswa dapat memahami dan memaklumi keadaan.

“Saya berpesan kepada mahasiswa memang dengan adanya pembatasan ini semua tidak merasa nyaman, namun kita juga harus memaklumi keadaan kita dan berbesar hati bagaimana kita memanage, mencreate program kerja atau kegiatan itu sesuai dengan kondisi, jangan melawan kondisi yang jelas bisa mengancam nyawa, tidak mengambil resiko yang besar, dan ikhtiar untuk menjaga hidup itu lebih penting dan itu adalah perintah agama," tutupnya. 


Sementara itu, hingga saat ini Nida Mufidah selaku Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kelembagaan belum bisa dimintai keterangan karena sedang dalam keadaan sakit dan tidak dapat dihubungi.


Rep: Teer & Am

Editor: Lanjit

Posting Komentar untuk "Menyikapi Surat Edaran Tatap Muka, Wakil Rektor III: Kami Masih Menunggu Edaran Lanjutan dari Kemenag"