Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

DEMA Fasya Absen dari Aksi, Sekjend HMJ HTN: Mereka Malah Rebahan dan Nonton Drakor

Design By Sls

Pasca aksi demostrasi oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Kalimantan Selatan sebagai evaluasi terhadap 2 tahun kinerja Kabinet Indonesia Maju pada Kamis (21/10) lalu masih meninggalkan bekas. Terutama keluarnya sebuah Surat Pernyataan Sikap Kekecewaan dari Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Hukum Tata Negara (HTN) atas absennya Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Syariah (Fasya) dari aksi tersebut.


Kelompok yang juga menamai dirinya dengan Fraksi Syariah Melawan (FSM) dalam Surat Nomor: 120/A/SPS/HMJ-HTN/FS/UIN-AB/X/2021 menyebutkan bahwa, kepemimpinan DEMA Fasya sekarang ini syarat akan anti-profesionalitas dan anti-integritas terhadap rakyat.


Wahyu, selaku Sekretaris Jendral (Sekjend) HMJ HTN. Menyatakan dirinya telah lama menjadi oposisi terhadap kepengurusan DEMA Fasya saat ini.

“Kami oposisi bukan berarti kami membenci daripada individunya, kami mencoba meletakkan diri sebagai pengingat daripada DEMA. yang kami kritiki, yang kami benci dan yang kami tidak sukai itu kinerja oganisasinya bukan individunya, jadi kami mengkritik secara organisasi kemarin,” tegasnya saat diwawancarai pada Rabu, (27/10) sore.


Catatan lainnya, sambung Wahyu, bahwa DEMA Fasya juga absen dalam demonstrasi pengurangan UKT dari mahasiswa yang diinisiasi oleh DEMA Universitas maupun DEMA Fakultas lain beberapa waktu yang lalu.

“Lho, ke mana? Kami yang seharusnya fakultas hukum yang paham substansial tentang hukum ini kenapa tidak ada? Nah kemarin saya tanyakan juga ketika demo UKT itu, kata mereka (DEMA Fasya) memiliki jadwal bersamaan dengan kegiatan,” paparnya.


Atas dasar itu, ia menganggap bahwa kinerja DEMA Fasya saat ini sudah tidak seimbang dalam manjalankan tugas tupoksinya sebagai seorang eksekutif mahasiswa.

“Yang kami lihat mereka hanya mengadakan event, event dan event saja sedangkan dalam kemahasiswaannya sangat minim, bahkan bisa dikatakan cacat dalam pergerakan,” kecamnya.


Ia menjelaskan segala rangkaian kejadian tersebut akhirnya diperparah dengan absennya DEMA Fasya atas aksi evaluasi Kabinet Indonesia Maju, ditambah munculnya sebuah video di story media sosial yang menunjukkan para pengurus DEMA Fasya sedang bersantai di sekretariat mereka ketika aksi berlangsung.

“Yang kami lihat setelah pulang dari aksi demo tersebut sekitar jam 15.00 WITA, saya dapat kabar dari teman saya di mana ada status salah seorang DEMA Fasya, di dalam video itu ada Sekjendnya, Kepala Departemennya dan lainnya di sekretariat DEMA Fasya mereka malah rebahan dan nonton drakor (Red. Drama Korea), ini teman-teman lagi demo kenapa kalian malah nonton drakor? Itu yang membuat kami emosi dan memicu bahwa hal ini tidak bisa dibiarkan lagi,” ungkapnya.


Mengetahui hal tersebut, tim Sukma mencoba untuk melakukan konfirmasi langsung dengan Sekjend DEMA Fasya akan kebenaran video tersebut, dan dia membenarkannya.

“Untuk video tersebut benar adanya bahwa kami berada di sekretariat DEMA Fasya, kemarin ada yang rapat dan saya datang ke sekretariat agak siangan hari,” ujar Norman Maulana selaku Sekjend DEMA Fasya pada Kamis (28/10) pagi.


Ia juga menuturkan absennya dia dari aksi karena ada kesibukan untuk membantu orang tua dan tidak mengetahui bahwa dari pihak DEMA Fasya tidak mengirimkan delegasi.

“Untuk saya sendiri kemarin itu ada urusan membantu orang tua, jadi siang baru tahu dari DEMA sendiri tidak ada satupun yang mengikuti aksi kamis kemarin,” katanya.


Untuk tanggapan video tersebut, ia menyampaikan permintaan maafnya atas kelalaian yang terjadi dan berharap akan dijadikan pembelajaran untuk ke depannya.

“Yang ingin saya sampaikan terkait video tersebut, mohon maaf atas kelalaian kami terutama saya sendiri selaku Sekretaris Jenderal DEMA Fasya dan untuk ke depannya akan kami perbaiki lagi dan terimakasih banyak atas kritikan yang masuk ke kami,” ujarnya.


Muhammad Ridho, selaku Ketua Umum DEMA Fasya, juga mengakui kesalahannya dalam komunikasi  pengiriman delegasi untuk mengikuti aksi tersebut.

“Kemarin tidak ada koordinasi lebih lanjut, dan hal itu mungkin disebabkan karena masih dalam suasana berkabung karena mendapat kabar salah satu guru waktu SD meninggal. Dan ini bisa dikatakan kesalahan saya pribadi selaku ketua yang kiranya tidak melakukan koordinasi lebih lanjut dan arahan yang lebih,” ucapnya.


Ia juga mengaku sudah dua kali absen dalam mengikuti aksi karena alasan yang tidak dapat ditinggalkan atau ditawar. Namun begitu, ia menganggap nilai sebuah integritas tidak selalu mengenai aksi.

“Jika dianggap berlebihan mungkin bisa, sebab tolak ukur integritas bukan hanya dari sana, tapi sekali lagi kita menerimanya karena ya, mereka pasti punya pandangan yang mengarah pada statement tersebut, itulah pendapat mereka dan kiranya kita mengahargai itu. Terkait hadirnya FSM, kiranya tetap kita terima, dan kita rasa mungkin ia hadir sebagai kelompok yang hari ini tugasnya mengingatkan kita agar tidak melakukan kesalahan,” pungkasnya.


Rep: Lanjit

Editor: Haur

2 komentar untuk "DEMA Fasya Absen dari Aksi, Sekjend HMJ HTN: Mereka Malah Rebahan dan Nonton Drakor"