Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

SEMA dan DEMA Ambil Tindakan Berbeda Untuk Bela UKT Mahasiswa


Kelutnya permasalahan ekonomi di masa pandemi tentu sangat menjadi pusat perhatian semua orang, terutama mahasiswa yang diharuskan membayar biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT), ditambah dengan faktor kuliah yang masih belum dapat dipastikan kapan akan tatap muka.


Dengan hal demikian, Senat Mahasiswa (SEMA) Universitas atas dasar kepedulian terhadap sesama mahasiswa mempraksarai penggalangan dana setelah adanya pertemuan dengan Rektorat terkait penyerahan surat terbuka perihal UKT, seperti yang disampaikan oleh Ma’arif Abbas selaku Sekretaris Jendral (Sekjend) SEMA Universitas.

“Aksi galang dana ini atas dasar kepedulian kepada sesama mahasiswa. Sebelum aksi ini kami galang, kami sempat bertemu Rektor dan Wakil Rektor 3 terkait penyerahan surat terbuka kami,” ujarnya pada Selasa (17/08) malam. 


Sejatinya, pihak SEMA melakukan penggalangan dana seraya menunggu pihak rektorat dapat memenuhi audiensi bersama SEMA dan DEMA se-UIN Antasari Banjarmasin.

“Terkait audiensi sendiri, kami sudah meminta namun audiensi yang kami minta adalah terkait memohon kepada pihak kampus untuk bisa menjelaskan terkait masalah PNBP dan masalah lain yang bersangkutan dengan UKT. Namun, kami masih menunggu kapan bisa pihak rektorat audiensi bersama SEMA dan DEMA SE-UIN Antasari Banjarmasin,” jelas Abbas. 


Ia juga mengatakan pihak SEMA tidak memiliki banyak waktu untuk menunggu audiensi akibat tenggat masa pembayaran UKT akan berakhir pada tanggal 25 Agustus mendatang.

“Karena kalau kami menunggu jadwal audiensi dari pihak kampus lalu bagaimana nasib kawan-kawan mahasiswa yang masih berjuang mengumpulkan uang untuk bayar UKT. Sedangkan mereka tidak mendapat bantuan dari kampus,” tuturnya. 


Sebelumnya, ia mengonfirmasi bahwa dalam gerakan penggalangan dana ini mereka telah mengajak SEMA dan DEMA seluruh UIN Antasari.

“Untuk DEMA Universitas sudah kami ajak juga. Bahkan kami mengajak semua DEMA dan Sema se-UIN Antasari,” ungkapnya. 


Menanggapi DEMA Universitas yang tidak menghadiri pertemuan pada Sabtu (14/08) lalu, untuk membahas gerakan bantu mahasiswa, Abbas mengungkapkan kala itu DEMA Universitas sedang berhalangan hadir.

“Saat itu DEMA Universitas sedang berhalangan hadir karena mereka sedang evaluasi kegiatan PBAK part 1,” ujarnya. 


Selain itu, walaupun tidak ada pertemuan secara langsung, ia mengatakan Ketua SEMA dengan pihak DEMA sudah saling berkomunikasi dan mendapat respon positif.

“Untuk pertemuan secara fisik tidak ada, namun antara ketua SEMA dan pihak DEMA sudah saling berkomunikasi. Alhamdulillah dari respon yang positif aja dari kawan-kawan DEMA,” katanya. 


Abbas sendiri membantah adanya perbedaan pendapat antara SEMA dan DEMA dalam melakukan pergerakan membela UKT para mahasiswa.

“Maaf kami tidak berbeda pendapat. Kami sama-sama memperjuangkan hak kawan-kawan mahasiswa. Walaupun aksi gerakan bantu mahasiswa ini terkesan sepertinya kami berbeda pendapat dengan kawan-kawan DEMA. Namun, pada nyatanya kami sama-sama memperjuangkan hak kawan-kawan mahasiswa dan sama sama peduli dengan nasib kawan-kawan mahasiswa,” pungkasnya. 


Sementara itu, Arbani selaku Wakil Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Universitas, memberikan informasi bahwa mereka bersama DEMA Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK), DEMA Fakultas Syariah (FASYA), dan DEMA Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) telah melaksanakan audiensi persoalan UKT pada hari Senin (16/08), yang berujung dengan hasil dikeluarkannya Surat Edaran Nomor 969/Un.14/HM.01.1/08/2021 mengenai Pengurangan UKT Terdampak Covid-19, Kamis (19/08).


Audiensi sendiri merupakan tindak lanjut dari pertemuan DEMA Universitas dengan DEMA Fakultas dan SEMA Universitas yang membahas persoalan UKT mahasiswa pada Kamis (12/08) lalu.

“Perlu diketahui sebelum tanggal 14 Agustus itu, tepatnya tanggal 12 Agustus kami sudah melakukan pertemuan dengan perwakilan DEMA Fakultas membicarakan mengenai persoalan UKT, di sana hadir juga perwakilan SEMA Universitas. Jadi pada pertemuan ini kami bersama DEMA Fakultas bersepakat untuk melakukan audiensi perihal persoalan UKT. Jadi kami memilih fokus menindaklanjuti kesepakatan ini,” jelas Arbani. 


Terkait penggalangan dana yang dilakukan SEMA, ia menyatakan awalnya tidak ada pembicaraan perihal tersebut.

“Tidak ada diberitahukan membicarakan tentang penggalangan dana. Tapi, mungkin pada pertemuan tersebut kawan-kawan bersepakat melakukan penggalangan dana,” tuturnya. 


Lebih lanjut, setelah kesepakatan penggalangan dana telah disetujui ia menuturkan belum adanya komunikasi yang dilakukan oleh pihak SEMA.

"Mengenai komunikasi perihal ini, tidak ada ya,” tegasnya. 


Terlebih komunikasi dari SEMA terhadap DEMA hanya berupa permintaan untuk memenuhi pertemuan yang diselenggarakan pada tanggal 14 Agustus, dan pertemuan itu juga tidak dapat dihadiri oleh pihak DEMA karena ada beberapa pertimbangan.

“Ada beberapa pertimbangan substansial lainnya sehingga kami memilih tidak berhadir pada pertemuan yang diadakan SEMA,” katanya. 


Meskipun Arbani sangat respek terhadap aksi para SEMA, tetapi ia juga mempertanyakan kenapa SEMA selaku lembaga legislatif melaksanakan penggalangan dana ini.

“Kenapa SEMA selaku lembaga legislatif melaksanakan ini. Kenapa tidak dikoordinasikan saja ke eksekutif untuk melaksanakannya, semisal agenda ini memang sangat perlu untuk dilakukan,” ujarnya. 


Untuk upaya dalam koordinasi dan kesan pada peran lembaga eksekutif apalagi secara birokrasi, ia merasa SEMA telah melangkahi peran DEMA.

“Saya kira dari sini, kita sudah bisa memahami apakah SEMA melangkahi DEMA atau tidak. Secara birokrasi, sudah jelas, lembaga legislatif adalah mitra kerja lembaga eksekutif. Legislatif tidak bisa menjadi eksekutor, tanpa bermitra dengan eksekutif,” paparnya.


Walaupun dilihat dari aksi seakan ada perbedaan, Arbani memastikan hubungan antara SEMA dengan DEMA baik-baik saja.

“Cuma ada beberapa hal aja mungkin ke depannya yang harus diperbaiki bersamanya,” tutupnya pada Kamis (19/08) siang. 


Rep: Sls

Editor: Lanjit

Posting Komentar untuk "SEMA dan DEMA Ambil Tindakan Berbeda Untuk Bela UKT Mahasiswa"