Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Asrama Daring, Tarif Tetap Bikin Kantong Kering



UIN Antasari mewajibkan para mahasiswa/i mengikuti kegiatan keagamaan di asrama atau wisma. Namun akibat dari pandemi Covid 19 kegiatan tersebut harus di laksanakan secara daring (dalam jaringan). 


Hal tersebut tentu membuat mahasiswa tidak bisa menikmati fasilitas dari asrama. Selain itu, mahasiswa juga harus mengeluarkan uang lebih untuk membeli paket data agar bisa mengikuti kegiatan asrama yang dilaksanakan selama dua bulan, serta membayar biaya pendaftaran sebesar Rp 625.000-. 


Mudir Ma’had Al-Jami’ah UIN Antasari Mujahid menjelaskan, pendaftaran asrama tersebut para mahasiswa membayar sebesar Rp 625.000- dimana nominal uang itu sama besarnya dengan mahasiswa yang mendaftar sebelum terjadinya pandemi

“Pembayaran tersebut dialokasikan untuk honor bagi pengajar baik murabbi, musyrif dan musyrifah serta penggunaan kuota internet untuk musyrif maupun musyrifah.” jelas Mujahid saat diwawancarai melalui whatsapp, Jum’at (9/10).


Wulan salah satu mahasiswa angkatan 2019 yang telah selesai mengikuti kegiatan asrama online berpendapat bahwa ia merasa sedih karena terdapat kekurangan selama kegiatan berlangsung.

“Karena tidak bisa melakukan diskusi sehingga jawaban dari pertanyaan yang diberikan tidak dapat dipahami sepenuhnnya serta kurangnya kebersamaan,” ujarnya. Untuk kegiatan asrama online selanjutnya bisa menggunakan meet atau zoom agar bisa berdiskusi.

 

Sedangkan dari mahasiswi angkatan 2020 Noor Atika juga mengalami kesulitan selama pembelajaran dan menginginkan agar diberikan keringanan dalam hal penggunaan paket data atau kouta yang dipakainya selama asrama online ini berlangsung. 


“Menurut saya pembelajaran secara daring lebih sulit dipahami dan membingungkan juga susah dalam hal berdiskusi” ungkapnya.


Rep: Melatik & Lindung

Editor: Ulhay & Haur

1 komentar untuk "Asrama Daring, Tarif Tetap Bikin Kantong Kering"