Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

UIN Antasari Gunakan LMS dalam Perkuliahan Daring


Masa pandemi masih berlangsung, untuk kota Banjarmasin sendiri telah dikatakan sebagai zona hijau namun pembelajaran masih diharuskan sistem dalam jaringan (Daring). Banyaknya aplikasi dan situs internet untuk menunjang sistem perkuliahan online akhirnya UIN Antasari mencoba menggunakan  Learning Management System (LMS) (red. Sistem Manajemen Pembelajaran) meskipun baru digunakan oleh beberapa dosen.

Iqbal selaku admin pengelolaan dan pengembang LMS mengatakan bahwa LMS ini sudah digunakan dari tahun 2014, LMS ini berbentuk aplikasi model yang kemudian ditanamkan dalam website. 

“Awalnya LMS ini diperkenalkan dari sebuah pelatihan yang diberikan oleh dosen-dosen asal Yogjakarta dan selanjutnya dikembangkan oleh tim LMS UIN Antasari,” ujarnya. 

Ia juga mengungkapkan LMS ini memiliki banyak kelebihan dan kekurangan. “Kelebihannya dapat meningkatkan akreditasi UIN, dan memudahkan para dosen dalam mengontrol serta membagi mahasiswanya berdasarkan kelasnya masing-masing. Sedangkan kekurangannya, LMS ini memiliki fitur yang lebih banyak dan berbeda dari flatform yang lain, maka bagi pengguna yang terbilang baru akan sedikit kesusahan,” ungkap Iqbal saat diwawancarai pada Rabu (16/09).

Adapun harapan Iqbal agar dosen di UIN Antasari dapat memanfaatkan penggunaan LMS.

"Semoga dosen-dosen yang ada di kampus UIN Antasari dapat memanfaatkan secara optimal salah satu fitur yang diberikan oleh LMS ini termasuk mahasiswanya" tandasnya.

Khairunnisa salah satu dosen yang juga menggunakan LMS UIN Antasari mengungkapkan tidak ada kesulitan karena sekarang panduannya cukup jelas melalui tutorial video, meskipun diawal kurang mengerti untuk setting kelas. 

"Namun saya pernah menggunakan LMS untuk ujian online servernya down, mungkin karena dipakai banyak oleh mahasiswa UIN,” ujar Khairunnisa yang juga sebagai ketua jurusan Tadris Biologi, saat diwawancarai via Whatsapp pada Jum’at (18/09). 

Pendapat lain dari salah seorang mahasiswa Pendidikan Matematika, Angga mengatakan LMS ini sagat cocok untuk mengumpulkan tugas dalam bentuk file, karena file atau dokumen yang telah terupload akan tersimpan secara permanen selama tidak dihapus oleh pemilik akun.

“Tapi jika diguanakan untuk berdiskusi akan dirasa kurang efektif dan juga LMS ini lebih baik hadir dalam dalam bentuk aplikasi dari pada website,” ujar Angga.


Reporter: malatik

Editor: Haur

Desain: Haur

Posting Komentar untuk "UIN Antasari Gunakan LMS dalam Perkuliahan Daring"