Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ruang Rapat Tak Memadai, Lebih 25 Mahasiswa Tak Bisa Ikut Audiensi


Lebih 25 Mahasiswa UIN Antasari yang kemarin telah diagendakan untuk Audiensi bersama Rektor akhirnya hanya bisa menunggu hasil rapat perihal Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) 2019 di Taman Hijau depan Gedung Rektorat, Selasa (23/07) sore.

Terjadwal pada pukul 16.00 WITA, pertemuan baru dimulai 30 menit setelahnya. Usut punya usut, hal tersebut dikarenakan tempat audiensi (Red: Ruang Rapat Rektorat Alfiani Daud di lantai satu) yang telah diagendakan sebelumnya mengalami perubahan dan digelar di ruang rapat M. Asy'ari, gedung Rektorat lantai dua yang muatannya tidak mencukupi untuk seluruh peserta audiensi. Selain itu adanya kesalahpahaman saat permintaan audiensi antara pihak mahasiswa dan pihak rektorat juga disebut-sebut menjadi penyebab perubahan rencana rapat ini.

Gusti Muhammad Thoriq Nugraha, selaku inisiator dalam memecahkan masalah berkoordinasi dengan Dema Fakultas. Dijembatani oleh Dema Universitas, Rektor mengabulkan pertemuan bersama setelah tiga kali total audiensi tentang PBAK hanya bersama Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama.

Ia mengaku telah mempelajari PBAK sebelum mengajak Dema Fakultas mengkaji bersama. "Setelah dapat beberapa info mengenai kebenaran pungutan biaya mahasiswa baru, saya mengumpulkan Dema Fakultas untuk mengkaji bersama," Ujar Gusti melalui pesan berbalas, Rabu (24/07).

Dihadiri oleh Rektor beserta ketiga wakilnya, Wakil Dekan  tiap Fakultas, Panitia SC-OC PBAK 2019, DEMA-SEMA Univ, DEMA 5 Fakultas, dan perwakilan mahasiswa umum.

Usai audiensi, M. Rizali sebagai Ketua DEMA Universitas yang turut serta dalam audiensi bersama Rektorat, menyampaikan hasil diskusi. "Dana untuk PBAK Universitas Rp 327.105.000,- dan 105 juta diantaranya dialokasika untuk konsumsi, snack dan lainnya," Tutur Rizal dalam forum di Taman Hijau usai Audiensi.

Adapun anggaran untuk registrasi PBAK Universitas 35 ribu, FTK 45 ribu, FDK 30 ribu, FUH 25 ribu, FS menawarkan konsumsi tanpa kewajiban, sedangkan FEBI tidak menganggarkan biaya apapun dengan syarat konsumsi peserta membawa sendiri.

Kelima Dema Fakultas tersebut juga mengaku belum ada dana anggaran PBAK dari Rektorat. "Padahal panitia SC-OC sudah terlanjur meminta biaya PBAK yang bervariasi kepada mahasiswa baru," imbuhnya.

Mengatasi keterlanjuran penarikan dana kepada mahasiswa baru, maka akan tetap dijadikan konsumsi PBAK, sedangkan anggaran PBAK dari Rektorat akan digunakan untuk perlengkapan yang lainnya.

Rep: Bolang

Posting Komentar untuk "Ruang Rapat Tak Memadai, Lebih 25 Mahasiswa Tak Bisa Ikut Audiensi"