Open Volunteer PBAK 2019 FTK Jadi Sorotan
Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan telah mempersiapkan agenda tahunan kampus yang sering
disebut Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) 2019. Berbeda
dengan fakultas lainnya, pendaftaran Relawan PBAK telah dibuka sejak Senin-
Rabu (22-24/04) lalu.
Adapun
kepanitiaan dalam PBAK 2019 FTK ini masih serupa dengan tahun-tahun sebelumnya.
Terdiri dari Panitia Steering Comittee (SC), Organizing Comittee (OC) dan
pendamping. Sedangkan dalam perekrutan ini dikhususkan untuk calon pendamping.
Lain
halnya dengan OC dan SC yang diisi oleh DEMA beserta jajarannya, Pendamping di
duduki oleh mahasiswa umum yang lulus seleksi beserta delegasi Ormawa FTK.
Alasan adanya pembagian tersebut agar PBAK tahun ini lebih teorganisir dan
lebih terfokus.
Diakui
langsung oleh M. Aditya Hariyadi selaku ketua OC pada PBAK 2019 FTK mengenai
antusias pendaftar yang telah terlihat sejak hari pertama. “Ekspektasinya
diadakan tiga hari namun di hari pertama sudah membludak yang mendaftar” Ujar
Adit saat ditemui oleh Tim Sukma, Kamis (02/05).
Akibat
membludaknya mahasiswa FTK yang mendaftar tersebut membuat panitia menyepakati
untuk tetap membuka pendaftaran di hari kedua dengan menambahkan persyaratan.
“Salah satu syaratnya yaitu menulis esai untuk peninjauan penilaian kelulusan
pendamping.” Tambahnya.
Dari
180 yang terdaftar hanya 132 peserta
yang mengumpulkan esai. Kemudian tepat pada hari Minggu (28/05) diumumkanlah 80
mahasiswa yang lulus sekaligus ditetapkan menjadi pendamping dikegiatan PBAK
FTK tahun ini.
Menanggapi
adanya pendaftaran relawan PBAK FTK 2019 ini, Arbani selaku Senat Mahasiswa
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Bidang Komisi Legislasi mengaku pihaknya belum
ada persiapan mengenai hal itu. Saat dikonfirmasi langsung oleh Tim Sukma,
Arbani menegaskan kembali bahwasanya hingga hari wawancara ini berlangsung
belum ada koordinasi lebih lanjut antara DEMA-SEMA FTK dalam perekrutan ini.
“Tidak ada komunikasi apapun” Tuturnya kepada Tim Sukma, Selasa (07/05).
Meski
demikian, menurut penuturannya bahwa pihaknya akan mempertanyakan langsung
terkait hal ini lebih lanjut nanti. “Sempat meminta ke Komisi Ormawa untuk
mempertanyakan terkait ini, tapi belum ada tindak lanjut.” Imbuhnya.
Lebih
lanjut terlepas sebagai SEMA, Arbani sendiri mengaku mengamati proses
perekrutan pendamping PBAK FTK 2019. Ia menyebutkan adanya ketidak jelasan
kepanitian hingga pengadaan persyaratan pembuatan esai yang tidak dicantumkan
sejak awal.
Mekanisme
penilaian pembuatan esai sebagai salah satu acuan kelulusan pendaftar turut
dipertanyakan kejelasannya. Bersumber dari tangkapan layar percakapan whatsapp
salah satu temannya yang turut mendaftar, Arbani menerangkan kronologi
tanggapan panitia atas pertanyaan temannya mengenai kejelasan sistem penilaian
yang dinilai ‘saling lempar’.
Hingga
akhirnya mendapat tanggapan terkait penilaian kelulusan yang bukan hanya
berdasarkan pembuatan esai saja.
“Orisinalitas esai tidak seratus persen menjadi penilaian, sebab masih ada
pertimbangan panitia dan dari data pendaftar yang masuk terlebih dulu.” Ucapnya
lagi sembari membacakan hasil pesan berbalas tersebut di ponselnya.
Menurutnya
sangat disayangkan sebab kriteria penilaian tidak dicantumkan terlebih dahulu
hingga menyebabkan diterimanya esai yang tidak orisinil sekalipun.
“Kenyataannya di lapangan memang ada yang co-pas dan lulus seleksi.” Tutup
Arbani.
Reporter: Bakul & Jarwo
Editor: Jarwo
Posting Komentar untuk "Open Volunteer PBAK 2019 FTK Jadi Sorotan"