Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Open Volunteer PBAK 2019 FTK Jadi Sorotan


 
Sumber: Instagram @pbak_antasari


Fakultas Tarbiyah dan Keguruan telah mempersiapkan agenda tahunan kampus yang sering disebut Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) 2019. Berbeda dengan fakultas lainnya, pendaftaran Relawan PBAK telah dibuka sejak Senin- Rabu (22-24/04) lalu. 

Adapun kepanitiaan dalam PBAK 2019 FTK ini masih serupa dengan tahun-tahun sebelumnya. Terdiri dari Panitia Steering Comittee (SC), Organizing Comittee (OC) dan pendamping. Sedangkan dalam perekrutan ini dikhususkan untuk calon pendamping. 

Lain halnya dengan OC dan SC yang diisi oleh DEMA beserta jajarannya, Pendamping di duduki oleh mahasiswa umum yang lulus seleksi beserta delegasi Ormawa FTK. Alasan adanya pembagian tersebut agar PBAK tahun ini lebih teorganisir dan lebih terfokus.

Diakui langsung oleh M. Aditya Hariyadi selaku ketua OC pada PBAK 2019 FTK mengenai antusias pendaftar yang telah terlihat sejak hari pertama. “Ekspektasinya diadakan tiga hari namun di hari pertama sudah membludak yang mendaftar” Ujar Adit saat ditemui oleh Tim Sukma, Kamis (02/05).

Akibat membludaknya mahasiswa FTK yang mendaftar tersebut membuat panitia menyepakati untuk tetap membuka pendaftaran di hari kedua dengan menambahkan persyaratan. “Salah satu syaratnya yaitu menulis esai untuk peninjauan penilaian kelulusan pendamping.” Tambahnya.

Dari 180 yang terdaftar hanya 132  peserta yang mengumpulkan esai. Kemudian tepat pada hari Minggu (28/05) diumumkanlah 80 mahasiswa yang lulus sekaligus ditetapkan menjadi pendamping dikegiatan PBAK FTK tahun ini.

Menanggapi adanya pendaftaran relawan PBAK FTK 2019 ini, Arbani selaku Senat Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Bidang Komisi Legislasi mengaku pihaknya belum ada persiapan mengenai hal itu. Saat dikonfirmasi langsung oleh Tim Sukma, Arbani menegaskan kembali bahwasanya hingga hari wawancara ini berlangsung belum ada koordinasi lebih lanjut antara DEMA-SEMA FTK dalam perekrutan ini. “Tidak ada komunikasi apapun” Tuturnya kepada Tim Sukma, Selasa (07/05).

Meski demikian, menurut penuturannya bahwa pihaknya akan mempertanyakan langsung terkait hal ini lebih lanjut nanti. “Sempat meminta ke Komisi Ormawa untuk mempertanyakan terkait ini, tapi belum ada tindak lanjut.” Imbuhnya.

Lebih lanjut terlepas sebagai SEMA, Arbani sendiri mengaku mengamati proses perekrutan pendamping PBAK FTK 2019. Ia menyebutkan adanya ketidak jelasan kepanitian hingga pengadaan persyaratan pembuatan esai yang tidak dicantumkan sejak awal.

Mekanisme penilaian pembuatan esai sebagai salah satu acuan kelulusan pendaftar turut dipertanyakan kejelasannya. Bersumber dari tangkapan layar percakapan whatsapp salah satu temannya yang turut mendaftar, Arbani menerangkan kronologi tanggapan panitia atas pertanyaan temannya mengenai kejelasan sistem penilaian yang dinilai ‘saling lempar’.

Hingga akhirnya mendapat tanggapan terkait penilaian kelulusan yang bukan hanya berdasarkan pembuatan esai  saja. “Orisinalitas esai tidak seratus persen menjadi penilaian, sebab masih ada pertimbangan panitia dan dari data pendaftar yang masuk terlebih dulu.” Ucapnya lagi sembari membacakan hasil pesan berbalas tersebut di ponselnya.

Menurutnya sangat disayangkan sebab kriteria penilaian tidak dicantumkan terlebih dahulu hingga menyebabkan diterimanya esai yang tidak orisinil sekalipun. “Kenyataannya di lapangan memang ada yang co-pas dan lulus seleksi.” Tutup Arbani.


Reporter: Bakul & Jarwo
Editor: Jarwo

Posting Komentar untuk "Open Volunteer PBAK 2019 FTK Jadi Sorotan"