Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

LEBIH DARI 50% PENGURUS DEMA BERASAL DARI TIM SUKSES

Dua puluh tujuh hari semenjak menang sebagai Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa dalam pesta demokrasi yang dilaksanakan pada Rabu (28/2). Miftah-Abdan yang berhasil memperoleh 1539 suara dari jumlah total 3446 mahasiswa yang mengikuti Pemilwa Raya tahun ini mempunyai visi yaitu revitalisasi peran organisasi kemahasiswaan yang sinergis, kolaboratif, dan profesional, Selasa (27/3).

Persentase jumlah pengurus DEMA periode 2018-2019


Presiden Mahasiswa yang mempunyai nama lengkap Miftah Al Farhan ini juga sudah merampungkan susunan pengurus Dewan Mahasiswa (DEMA) untuk satu tahun ke depan. Perekrutan anggota DEMA periode ini terbagi atas tim koalisi, tim pemenang dan delegasi dari Unit Kegiatan Mahasiswa/Unit Kegiatan Khusus (UKM/UKK) dengan syarat minimal semester empat.

Mahasiswa Jurusan Tadris Bahasa Inggris ini mengaku bahwa proses perekrutan anggota ini berbeda dengan niat awalnya yaitu ingin membuka pendaftaran bagi aktivis secara terbuka untuk seluruh mahasiswa UIN Antasari.

Hal ini disebabkan mepetnya waktu antara Pemilwa dan pelantikan yang terjadwal pada Jumat (9/3). Serta sulitnya mengayomi anggota yang baru mereka kenal jika menerapkan niatan awal tadi, ungkapnya. “Dengan banyak pertimbangan itu, maka kami urungkan niat untuk membuka recruitment lewat pendaftaran,” tutur Miftah melalui pesan berbalas, Senin (19/3).

Saat dikonfirmasi lebih lanjut mengenai tim-tim yang disebutkan, Duta Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan ini menjelaskan bahwa tim koalisi adalah tim yang sebelumnya telah disepakati berasal dari gabungan organisasi-organisasi yang memenangkan pasangan calon Miftah-Abdan.

Ia menyebutkan jumlah dari tim koalisi yang sekarang tergabung dalam kepengurusan DEMA sebanyak 10 orang. “Dari kesepakatan bersama sebelumnya tim koalisi ini terdiri atas 4 orang dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, 3 orang dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia yang secara khusus menempati bidang keagamaan, 2 orang dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia. Dan terakhir 1 orang dari Ikatan Pondok Darul Hijrah,” rincinya.

Sedangkan tim pemenang adalah tim sukses yang terdiri dari Himpunan Mahasiswa Islam dan Forum Silaturahmi Mahasiswa dengan jumlah total 31 orang. “Beberapa di antara tim pemenang juga merupakan orang yang berkecimpung di Himpunan Mahasiswa Jurusan Tadris Bahasa Inggris dan UKM Anak-anak Syariah. Dimana kami (baca. Miftah-Abdan) juga menggeluti organisasi itu di internal kampus,” terangnya.

Terakhir melalui tim pendelegasian satu orang dari setiap UKM/UKK. Miftah mengatakan bahwa cara perekrutan dilakukan dengan surat edaran dan kunjungan sekaligus sliaturrahmi langsung kepada pimpinan setiap UKM/UKK.

Terdata ada 20 UKM/UKK di Kampus Hijau termasuk Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Nurul Fatah yang baru saja menjadi UKM tingkat universitas. Adapun 3 UKM yang tidak mengirimkan perwakilannya yaitu Lembaga Pers Mahasiswa Sukma, LDK Amal, dan Sanggar Musik.

Dalam penempatan pengurus DEMA, Miftah mengaku bahwa latar belakang organisasi atau track record dari masing-masing calon pengurus itu menjadi penilaian tersendiri. “Misalnya itu dari UKM Olahraga kami tempatkan di Bidang Pemuda dan Olahraga. Dari Sanggar Bahana atau sejenisnya kami tempatkan di Bidang Seni dan Budaya. Dan dari eksternal yang bersifat sosial seperti KAMMI ditempatkan di Bidang Sosial Kegamaan, dan lain sebagainya,” jelas Mahasiswa semester 6 pada tim Sukma, Minggu (25/3).

Terkhusus, Miftah mengatakan untuk masing-masing ketua bidang. Ia dan Abdan memilih orang-orang yang memang berpengalaman dan sesuai bidangnya masing-masing. “Persyaratan khusus hanya ada satu yaitu minimal semester. Untuk ketua bidang itu semester 6 dan anggota semester 4,” imbuhnya.

Untuk waktu pengiriman delegasi UKM/UKK sendiri Miftah mengatakan bahwa memberikan waktu 2-3 hari kepada UKM/UKK agar mempertimbangan utusannya yang akan naik ke DEMA. “Tetapi karena terjadi penundaan pelantikan maka itu menjadi dispensasi tambahan waktu lagi. Kami mengikuti alur pelantikan, semakin lambat pelantikan maka semakin banyak waktu atau keleluasaan UKM/UKK untuk mempertimbangkan agar tidak sembarangan mengirimkan delegasinya,” Ujarnya.

Pasangan Calon 1 yang memiliki motivasi maju menjadi Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa dikarenakan melihat tahun sebelumnya banyak kendala dan permasalahan. Sehingga berdampak sampai tingkat fakultas, pada saat itu Miftah di HMJ-TBI dan Abdan di UKM ASRI. 

Untuk itu Miftah berharap kepada tim koalisi dan delegasi. “Harapan saya pengurus punya komitmen dan tanggung jawab dari organisasi yang mengutus. Sebab jika yang didelegasikan bermasalah maka akan berdampak tidak hanya pada tubuh DEMA, tetapi juga organisasi yang mengutus,” harapnya diakhir wawancara.

Rep: Tim Berantas
Editor: Ades

Posting Komentar untuk "LEBIH DARI 50% PENGURUS DEMA BERASAL DARI TIM SUKSES"