Tolak Pertambangan dan Sawit, Mahasiswa Datangi DPRD Kal-Sel
“Save Meratus, Save Kalsel” demikian
tulisan pada selebaran yang dibagikan pada aksi tolak izin tambang dan sawit, Selasa
siang (16/18). Aksi yang mengatasnamakan aliansi mahasiswa ini menuntut DPRD
Kal-Sel yang diwakili oleh Komisi III Supian HK agar mencabut SK kementerian
ESDM No. 441. K/30/DJB/2017 tentang penyesuaian tahap kegiatan Perjanjian Karya
Perusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) PT. Mantimin Coal Mining (MCM).
Faktanya saat ini Kalimantan
Selatan dengan luas wilayah 3,7 Ha, 50% dari luas wilayahnya dikuasai oleh
pertambangan dan perkebunan kelapa sawit. Saat ini Kal-Sel mempunyai 100 Izin
Usaha Pertambangan (IUP) yang telah mengantongi sertifikat Clear dan Clean
(CnC). Sedangkan sebanyak 264 IUP belum ada kejelasan mengenai sertifikat Clear
dan Clean (CnC) dari total 789 izin tambang yang ada. Kemudian ada 425 IUP non-
CnC yang telah dicabut.
Peserta aksi berkkumpul di halaman kantor gedung DPRD Prov. Kal-Sel |
Aksi ini terdiri dari kelompok Kerukunan Mahasiswa
Kabupaten Barabai (KM-KB), Dewan Masyarakat Dayak (DMD), LSISK, bahkan kelompok
anak punk di Kalimantan ikut dalam aksi gabungan, mengatas namakan sebagai warga
kalsel yang peduli dengan alam.
Adul (19) Anak Punk Jalanan mengenakan
kaos hitam dan bercelana sobek, mengaku bahwa tindakan mereka ini mewakili warga
kalsel yang turut prihatin terhadap persoalan yang ada di HST tersebut. “Kami
koordinasi, kelompok punk dari Banjarmasin dan Samarinda ikut dalam aksi ini”,
katanya kepada Sukma disela aksi gabungan tersebut, menjelang Siang.
Pertemuan
siang itu berakhir dengan pendatanganan dengan materai 6000 yang berisi janji
Supian HK siap turun sebagai anggota DPRD Prov Kal-sel apabila selama tiga hari
kedepan tidak bisa melaksanakan tuntutan mahasiswa. Hal ini sebagaimana
terlampir dalam surat yang ditanda tangani tersebut.
“Apabila selama tiga hari
tidak ada hasilnya. Kami membawa massa lebih banyak lagi”, ucap Koorlap M. Khairunnajmi
dengan lantang.
Aliansi mahasiswa ini
kembali menyuarakan aspirasinya dengan tegas bahwa tindakan pemerintah sangat
merugikan rakyat, sambil mengibarkan bendera “Hidup Mahasiswa. Hidup Rakyat
Indonesia”. Setelah penandatanganan itu tejadi Supian HK langsung meninggalkan
halaman kantor tempat mereka melakukan audiensi menuju belakang, lahan parkir. Mengetahui hal ini Zainul dan peserta aksi bergegas untuk mencegatnya.
Setelah berada dalam
lahan parkir itu peserta menyanyikan lagu Darah Juang dengan penuh semangat. Mereka
juga menyuarakan dengan lantang sumpah mahasiswa dikomnado oleh Zainul
Muslihin. Peserta aksi meminta anggota DPRD yang bersangkutan kembali ke
halaman, tempat mereka beraudensi.
Pukul 12.43 Siang, berakhirnya
aksi dan membawa hasil ke halaman gereja GPIP Maranatha untuk mengevaluasi
aksi.
Rep: Anna&Ahim
Foto: Ahim
Editor: si Mbah
Rep: Anna&Ahim
Foto: Ahim
Editor: si Mbah
Posting Komentar untuk "Tolak Pertambangan dan Sawit, Mahasiswa Datangi DPRD Kal-Sel"
Berkomentarlah dengan bijak