Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

BPI: Menyambung Pikiran, Menjawab Persoalan


Wartawan: Moh Mahfud (LPM Sukma UIN Antasari Banjarmasin)
Pembukaan Sekolah Politik di Pendopo Desmond J. Mahesa

Ditengah sentimen politik tanah air yang terus dikait-kaitkan dengan berbagai aspek, mulai dari kasus Denny JA tentang puisi-esainya yang menjadikannya sebagai tokoh sastra berpengaruh juga diduga tidak lepas dari permainan politik, demo mahasiswa yang mengatasnamakan Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang menurut banyak kalangan disokong oleh politik barat, sampai yang beberapa hari ini masih santer soal penistaan agama yang digadang-gadang ditunggangi aktor politik. Semuanya tidak lepas dengan yang namanya politik.

Namun, tentu perlu penyadaran ulang kepada khalayak tentang esensi dari politik itu sendiri. Dalam hal ini, Banjar Public Initiative (BPI) dibawah naungan Indonesia Public Initiative (IPI) mengadakan Sekolah Politik yang rutin tiap setahun sekali diadakan. BPI dengan mengusung tema “Mencetak kader berkualitas, kritis, demokratis serta generasi yang siap menjemput era kepemimpinan baru” diikuti dari berbagai kalangan mahasiswa Kalselteng.

Menurut ketua pelaksana, Mifrathul Nur Ikhsan, acara ini diikuti 45 peserta dari berbagai kampus, khususnya yang ada dilingkungan Banjarmasin dan Palangkaraya “Kegiatan para ini sebagai wadah untuk mengumpulkan para pemikir muda guna menyongsong masa depan Banua”. Ujar mahasiswa Stimik ini, Banjarbaru, Jumat (2/12/2016).

 “Harapannya, semua ilmu yang telah mereka dapat dapat meningkatkan nilai kritis dan kreatifitas mera dalam menghadap realita hidup bernegara” Harapnya.

Menurut ketua umum BPI Kalimantan Selatan, Rahmad Hidayat, kegiatan sekolah politik ini lahir dari sebuah kegelisahan dan keresehan terhadap kondisi bangsa yang dari hari kehari menunjukan kelemahan dalam pengelolaanya.
Peserta duduk berbaris dihalaman padepokan The Bamban

“Sekolah politik ini merupakan sebuah inisatif dan upaya kelompok kami untuk mengisi kekosongan, yang hari ini tidak diisi oleh lembaga-lembaga formal, dan kegiatan semacam ini tidak hanya di lakukan di kalimantan selatan akan tetapi juga diadakan di daerah-daerah lain seperti lombok (NTB Public Initiative), Riau (KEPRI Public initiative), Banten (Banten publik initiative) dan daerah lainya di Indonesia”  Ujar mahasiswa ULM ini saat diwawancarai.

Dia juga menambahkan, bahwa Publik Initiative ditiap daerah ini adalah embrio gerakan yang  terkonsolidasikan dalam Indonesia Public Initiative (IPI) dalam rangka menjaga keindonesiaan melalui interaksi perkawanan dan cara pandang terhadap kepentingan dan cita-cita bangsa, sehingga, lanjut ia, semangat dilaksanakanya kegiatan ini adalah dalam rangka memberikan ruang pemahaman yang lebih komprehensip tentang konsepsi dan tujuan bernegara.

“Kelompok ini tidak ada dikotomi ideologi,organisasi,ataupun hal hal lainya yang  ada adalah bagaimana anak bangsa memandang negara ini dengan benar serta mempersiapkan tugas sejarahnya dimasa depan dengan membekali dirinya dengan wawasan kebangsaan serta betul betul faham tugas dan tanggung jawabnya apabila garis waktu di masa depan nanti menempatkan anak anak alumni sekolah politik sebagai orang orang yang akan mengisi pos pos kehidupan” Pungkasnya. 


Acara ini akan ditutup dengan suasana keakraban dengan mengelilingi waisata-wisata sungai yang ada di Banjarmasin. (LPM Sukma)

Posting Komentar untuk "BPI: Menyambung Pikiran, Menjawab Persoalan"