ANGGARAN KAMPUS AMBLAS!
:Mahasiswa dituntut kreatif dalam penganggaran
kegiatan
BSukma - Pemotongan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang digaungkan oleh pemerintahan
Jokowi-Jk, lewat Menteri Keuangan Sri Mulyani Indarawati yang terdiri atas pengurangan
belanja kementerian/lembaga sebanyak Rp 65 triliun dan dana transfer daerah Rp
68,8 triliun di awal bulan Agustus kemarin, berdampak pada segenap kementerian
dan lembaga di pusat maupun daerah.
Hal
tersebut tidak terkecuali pada Institut Agama Islam Negeri yang berada dibawah
naungan Kementerian Agama RI. Meski demikian, tak mengurangi kinerja empat
Fakultas di IAIN Antasari. Seperti yang disampaikan oleh Saadillah selaku Wakil
Dekan Bidang Keuangan dan Perencanaan ”Pemotongan dana secara dasar memang
berpengaruh terhadap aktivitas. Namun Anggaran untuk aktivitas kampus yang
merupakan prioritas tetap memang harus ada” ujarnya saat diwawancarai tim Sukma, Jum’at (4/11).
Menurutnya,
pemakaian dana harus sesuai dengan apa yang menjadi kepentingan serta tidak
bisa membelanjakan diluar prosedur yang berlaku. Ia juga berharap agar
kedepannya setiap tahun anggaran belanja yang diberikan negara bisa terus
meningkat.
Sementara
itu menanggapi pemotongan anggaran kali kedua oleh pusat ini, Fakultas Dakwah dan
Komunikasi melalui Dekan Bidang keuangan dan Perencanaan, Aulia Aziza. Beliau menyampaikan
bahwa kegiatan Fakultas memang sedikit terkendala, namun sebagian besar
kegiatan utama tetap bisa berjalan.
APBN
yang Dipotong
Adapun pemotongan yang terjadi adalah pada
kegiatan kemahasiswaan seperti seminar, workshop
dan pengabdian masyarakat. Lalu, pemangkasan anggaran yang direalisasikan dari
Fakultas adalah kegiatan yang direncanakan namun belum terlaksana sampai akhir
bulan Oktober kemarin.
Aulia, juga berharap, agar para pengurus organisasi
kemahasiswaan diawal tahun 2017 nanti sudah menyerahkan proposal kegiatannya agar
dana yang keluar lebih mudah dan tidak ada lagi pemotongan anggaran tiap
masing-masing organisasi.
Tak
jauh beda dengan komentar diatas, Noripansyah yang menjabat sebagai Wakil Dekan
Bidang Keuangan dan Perencanaan di Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Islam, mengatakan
bahwa pengurangan anggaran tidak akan membuat kegiatan kemahasiswaan dan fakultas
mati “asal kita bisa mengelola dengan baik” Tuturnya. Menurutnya, yang
terpenting pada saat dana dicairkan, dana tersebut langsung diserahkan kepada
masing-masing penanggungjawab kegiatan, sehingga kegiatan tersebut tidak
terkendala soal dana lagi.
“Sebenarnya
kita sudah membicarakan ini dengan pihak fakultas, bahwa pemangkasan anggaran
tidak akan mengganggu kegiatan organisasi, dengan catatan, anggaran kegiatan
terlebih dahulu “ditalangi” oleh
panitia. toh nanti diganti juga saat
pelaporan dan pada saat dana cair” Tutupnya.
(Aprily,Azizah,Fauza,Iqbal,Lukmana,Murni,Rizal,Septi/Anna/SUKMA)
Posting Komentar untuk "ANGGARAN KAMPUS AMBLAS!"
Berkomentarlah dengan bijak