HMI Gelar Diskusi Krisis Kelistrikan
Himpunan
Mahasiswa Islam (HMI) kerjasama dengan SmartFM dalam menggelar Diskusi Publik
dengan tema “Kemandirian dan Potensi Energi Listrik”. Pemateri yakni Ibnu Sina
(WaliKota Banjarmasin), Purnomo selaku GM PLN KALSEL-TENG dengan membahas
persoalan-persoalan energi listrik
diwilayah kalimantan di Aula Mastur Jahri, Selasa (10/16).
Rektor
IAIN Antasari Prof Dr H Akh Fauzi Aseri MA membuka acara diskusi publik secara
resmi dikatakan bahwa generasi muda saat ini mempunyai inisiatif dan produktif
yang baik maupun organisasi dalam kampus ataupun luar seperti HMI adalah bentuk
pemuda-pemuda yang membuka solusi dalam persoalan yang sudah lama kita rasakan
dimasyarakat. PLN kadang tertuduh sebagai objek tersangka ditengah masyarakat
mengalami krisis listrik akan tetapi sebenarnya dari pihak PLN tersebut,
tujuannya untuk membangun dan memajukan masyarakatnya. Harapnya, tahun ini ada
upaya dan kerjasama yang baik dari instansi terkait dalam hal memperbaiki yang
telah kita rasakan dan alami selama persoalan energi listrik selama ini,
tuturnya.
Purnomo
selaku GM PT PLN KALSEL/TENG menegaskan bahwa listrik bagus itu apabila
interkoneksi secara antar kota, provinsi atau pun antar pulau terjalin dengan
baik serta apabila kemandirian itu dikatakan cukup maka sebaliknya bila tidak
cukup masih belum dikatakan mandiri. Seperti itulah energy listrik, tidak ada
cadangan maka akan ada pemadaman (deficit) dan hal itu terjadi dimasyarakat
kita, isu kemandirian energy listrik ini difollow-up dan saat ini cadangannya
mesti menunggu seratus tahun, energy baru dari 23%, ungkapnya.
Walikota
Banjarmasin Ibnu Sina mengatakan, tugas pemerintah kota dalam mengurangi
sampah-sampah di pasar modern tidak mau lagi menggunakan kantong plastik dan 80
rumah pakai biogas tidak memakai LPJ, warna lampu tetap baik. Potensi nuklir,
dapat digunakan diwilayah kita akan tetapi tuk sementara kita memakai tenaga
surya. Bahkan tenaga aslinya dari Indonesia dan Kalimantan sebenarnya dapat
menggunakan hal tersebut, sangat berpotensi tetapi tuk sekarang jangan dulu dan
harapan, PDKT dengan investor secara menerus dan perizinanakan kami bantu
sepenuhnya, sebab secara nasional masih banyak aturan-aturan dimana hal itu
semestinya kita lakukan bersama dalam kemajuan pembangkitan listrik.
Kemandirian energy listrik itu tidak bias berdiri sendiri, karena harus ada
penghematan dan hal itu didukung oleh masyarakat. Pemuda hari ini pemimpin
besok hari, untuk mahasiswa tetap terus belajar, tutupnya.
H
Luthfi Anshari selaku Ketua Umum, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)Cabang
Banjarmasin mengatakan tujuan diadakan dialog publik ini untuk membangun Banua
kita ini agar tidak ada lagi yang namanya mati lampu. Karena sampai saat ini
dan beberapa tahun yang telah silam itu alasan PLN sama. Artinya alasannya
pemeliharaan alat, tapi masih saat ini pun alasannya masih tetap sama
pemeliharaan alat. Jadi harapannya ke depan dengan adanya diskusi publik ini
suara kawan-kawan mahasiswa itu didengarkan artinya ide-ide kreatif itu bisa
diaplikasikan.
Harapannya
kedepan PLN tidak ada lagi yang namanya pemadaman listrik karena kita dari kalangan
mahasiswa sangat dirugikan. Apalagi dalam pembuatan makalah, saat asyik-asyik bikin
makalah tiba-tiba mati lampu, apalagi misalnya laptop/komputernya tidak sempat
men-save kasihan mereka, ungkapnya.
Muhammad
Abdillah Ihsan selaku Ketua Dema IAIN Antasari mengatakan tentang diskusi
public ini sebenarnya bagian dari respon kawan-kawan terkait dengan krisis listrik
di wilayah Kalsel. Jadi ini adalah salah satu upaya dari kawan-kawan mahasiswa dan
juga bekerjasama dengan pihak- pihak yang terkait untuk mengupayakan bagaimana
agar kebutuhan listrik kita kedepannya bias tidak devisit lagi. Harapannya semoga
ini menjadi langkah awal artinya dari kawan-kawan baik mahasiswa maupun pemangku
kebijakan pemerintah dan pihak PLN sendiri bias secepatnya bias merealisasikan apa
yang sudah kita bicarakan saat ini. Artinya dengan energy terbaru bias menutupi
devisit energy listrik yang sangat menjadi masalah di wilayah kita, katanya.
Proker
dari pihak terkait seperti PLN dan pemerintah ini adalah bentuk pengenalan
kepada mahasiswa-mahasiswa yang kurang mengetahui betul tentang hal ini, maka
dari mahasiswa sendiri tidak hanya omong kosong belaka menyikapi tentang
permasalahan energy listrik yang telah kita alami selama ini. Alhamdulillah
acara hari ini dapat terlaksanakan agar dari pihak mahasiswa sendiri dapat
memberikan ide-ide yang baik untuk mengembangkan tenaga listrik dikalimantan
kita ini, tegas Muhammad Yusuf Mahasiswa
PBI Angkatan 14 seusai acara. (rahim/hiffa/rabi/lpm-sukma)
Posting Komentar untuk "HMI Gelar Diskusi Krisis Kelistrikan"