Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

MALAM BERSAJAK WAKTU





Untuk malam hari,
Hanyutkan aku dalam gelapmu
Agar aku dengan pencarianku; tak luput dari terangnya waktu
Angin malam, sentuh aku kapan saja kau mau
Tapi jangan lupakan waktu,
Yang telah menatamu
Tanpanya kau bagai debu yang berserak hanya berdiam diri pada satu tempat yang kosong tanpa isi

Jejak, jadikan kami sumbangsih potensial,
Bahasa diri menunjukan arah dalam selimutmu
Akan terasa hangat,
Menitikan jalan yang tertutup kabut gelap dari hiruk pikuk dunia nan gerah oleh pengemudi waktu
Wahai waktu yang mengerti aku,
Dalam perubahanku

Aku tak bisa mengingkar, hanya bisa melawan dengan langkah
Aku bersama waktu
Dan kamu ya-langkahku
                                                                                                                         (10/1/16, bjm)

Muhammad Rahim pemuda kelahiran Banjarmasin 8 Februari 1994. Saat ini tercatat sebagai Mahasiswa IAIN Antasari Banjarmasin di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, jurusan Bimbingan dan Konseling Islam’14 (KI). Puisinya terangkum dalam buku antalogi Belukar Yang Membara (Stepa Pustaka, 2015). Sekarang aktif sebagai Jurnalistik di Lembaga Pers Mahasiswa Suara Kritis Mahasiswa (LPM Sukma).


(Masuk dalam buku antalogi puisi ''BELUKAR YANG MEMBARA'', Penerbit Stepa Pustaka (Oase Group). Cetakan pertama: Januari 2016, xiii + 120 hlm. ; 14 cm x 20 cm dan ISBN: 978-602-6983-55-8. Perancang sampul: Mubin YP, Penyunting Naskah: Dewi Puspitasari, Tata Letak: Hanif Prasetya)

Posting Komentar untuk "MALAM BERSAJAK WAKTU"