STUDENT CENTER ATAU MASJID ???
Masjid Abdurrahman Isma’il, adalah satu-satunya masjid yang berada di
kampus hijau IAIN Antasari Banjarmasin. Pada dasarnya, mahasiswa atau
mahasiswi bahkan dosen sekalipun mengatakan bahwa ini adalah masjid.
Masjid pada umumnya berfungsi sebagai tempat ibadah. Namun melihat berbagai fakta yang ada, di dalam masjid terdapat beberapa Student Center Organisasi kampus, seperti LPPQ, Al-Banjari, dan LPP Annisa. Yang menjadi pertanyaannya sekarang adalah, apakah itu benar dikatakan Masjid atau Student Center?
Berdasarkan dari fakta yang ada,
melihat keadaan masjid yang menyatu dengan Student Center, tokoh ulama
sekaligus pengurus masjid Zikri Nirwana mengatakan, dulunya bangunan
yang dikenal sebagai masjid sekarang ini adalah atas nama Student
Center, karena pada awalnya memang tidak diijinkan membangun masjid di
wilayah kampus. Tetapi sebagai kampus yang menyandang instansi Islam
memiliki masjid di dalamnya adalah keharusan. “Maka dari itu di
bangunlah sebuah gedung atas nama Student Center yang memang bentuknya
hampir menyerupai masjid,” ujarnya saat ditemui, Rabu (10/12).
Tujuannya agar mendapat izin membangun tempat ibadah, tetapi mengatas
namakan Student Center. “Namun sekarang, setiap kampus wajib memiliki
masjid, maka dari itu kami dan bagian Rektorat bersepakat ingin
memperluas masjid,” ungkap Zikri. Sedangkan Student Center yang berada
di dalam masjid menurutnya akan dipindahkan. Ia pun berharap tahun depan
masjid sudah bisa diperluas.
Zikri menambahkan tidak
sembarangan juga kami memindahkan tempar organisasi di dalam masjid.
“Kami harus mencari tempat yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Jika
tidak, kami yang akan di tuntut dan pastinya mereka tidak setuju, karena
kami dulu membangun memang atas nama Student Center,” ungkapnya.
Lain lagi hal nya dengan salah satu anggota LPPQ, yang
kesekertariatannya bertempat di dalam masjid mengatakan jika suatu saat
Student Center yang berada di masjid ini dipindah maka mereka harus
mendapat tempat yang layak. “Karena LPPQ bergerak dibidang menghafal
al-Quran atau tahfidz dan lain sebagainya, maka tempatnya harus tenang
dan bisa membuat kami konsentrasi,” ungkap anggota yang tidak mau
disebutkan namanya ini.
Ia mengatakan tempat yang sekarang
mereka jadikan SC sekarang ini sudah sesuai dengan kriteria tersebut.
Pihaknya pun tidak melarang orang lain beribadah di sekretariat mereka.
Salah satu pengurus di Masjid Abdurrahman Isma’il, Selamet mengatakan,
Student Center yang berada di dalam masjid tidak mengganggu sama
sekali. Bahkan ia tidak mengatakan ini Student Center, walaupun ini pada
awalnya atas nama Student Center. “Tujuannya kan memang untuk tempat
ibadah, namun karena dulu belum mendapat ijin, jadi bagian pembangunan
mengatasnamakan bangunan ini sebagai Student Center,” jelasnya.
Posting Komentar untuk "STUDENT CENTER ATAU MASJID ???"