Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Iman dan Keamanan Dalam Perspektif Al-Qur'an


                                                                         

                                 Oleh: Rizali Norhadi*

    Allah SWT sering menyinggung mengenai orang-orang yang beriman. Biasa ia menyebutnya dengan “wahai orang-orang yang beriman”. Lantas apa itu iman,, ? seorang dosen di Fakultas Dakwah dan komunikasi pengajar Ilmu tafsir yaitu Ust. Muhyar sani. Berujar mengenai orang yang beriman, dan kemudian menjelaskan iman itu dengan asal katanya yaitu amana atau aman. Selang beberapa menit kemudian beliau berkata lagi. “jadi, orang yang bisa merasa aman, hanyalah mereka yang beriman. Maka, apabila anda mengaku orang yang beriman, tetapi membuat orang lain merasa tak aman. Itu artinya, kamu belum beriman”. Kiranya kita setuju bahwasanya anggapan tersebut adalah benar. Bagaimana tidak, kita yang berani mengaku sebagai mu’min. Justru sering membuat orang lain merasa tak aman. Dalam konteks kehidupan perkuliahan, wa bil khusus . Kita di IAIN Antasari Banjarmasin, tingkat keamanan sudah mulai tinggi, dan kenyamanan para penduduk kampuspun sudah terjamin. Pertanyaannya adalah, apakah cukup kita menilai keamanan hanya pada Fasilitas saja.. ? jawabannya tidak cukup. Karena perasaan aman itu dirasakan di hati, dan hanya orang yang berimanlah yang mampu merasakannya. Kalau anda meninggalkan konci kendaraan roda dua anda, maka jangan biarkan itu terlalu lama. Karena akan di amankan oleh petugas keamanan, konci anda. Beberapa yang mahasiswa sudah mengerti kebijakan itu saat pulang langsung menuju pos satpam. Tetapi apa yang membuat para mahasiswa yakin, bahwa koncinya yang tertinggal ada pada satpam, bukan dicuri orang. Jawabanya adalah mereka yakin terhadap para petugas yang amanah kepada kebijakan. Mereka yang memberi keamanan pada orang lain, adalah mereka yang beriman. Mengapa demikian, karena orang yang beriman itu amanah. Baik pada Allah maupun sesama manusia. Makanya, orang lain merasa aman pada mereka yang beriman. Mungkin anda akan menyimpulkan tulisan ini bahwa satpam kita adalah orang yang beriman. Bisa saja begitu. Petugas keamanan atau aparat keamanan tidak hanya satpam. Masih ada polisi, TNI, dan lain sebagainya. Namun, beberapa waktu ini, kepercayaan masyarakat mulai goyah pada salah satu petugas keamana tersebut. Apa alasannya ? jawabannya adalah seringnya kita menemui kasus penembakan terhadap apatar hukum ini. Yang memberikan arti bahwa, banyak orang di Indonesia merasa tak nyaman. Terlepas itu masyarakat sipil atau teroris. Namun yang jelas, perasaan tidak nyaman itu haris dibayar mahal, bahkan terkadang harus kehilangan nyawa.

*Kadiv SDA di LPM Sukma IAIN Antasari Banjarmasin

Posting Komentar untuk "Iman dan Keamanan Dalam Perspektif Al-Qur'an"